36 Persen Pengidap Diabetes Membatalkan Puasa di Tengah Hari

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 17:46 WIB
Setiap tahunnya, sekitar 36 persen diabetisi terpaksa harus membatalkan puasanya di tengah hari.
Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia bersiap, termasuk 50 juta orang pengidap diabetes. Namun, setiap tahunnya, sekitar 36 persen diabetisi terpaksa harus membatalkan puasanya di tengah hari.

Merujuk pada data penelitian dari Novo Nordisk di empat negara, 47 persen dari 36 persen responden tersebut mengaku tetap ingin menjalankan puasa karena menganggap penyakitnya bukan sesuatu yang serius. Namun, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Pradana Soewondo, pengidap diabetes sangat riskan untuk mengikuti ibadah puasa.

Alasan populer lain yang dikemukakan adalah adat kebiasaan yang sulit dilepas dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar 45 persen di antaranya merasa ingin mengikuti ritual puasa pada bulan Ramadan. Mereka sulit untuk tidak ikut serta. Mereka tidak ingin dibedakan," ujar dokter dari Rumah Sakit Puri Cinere, Herry Nursetiyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/6).

Anehnya, 52 persen dari pengidap diabetes tersebut membatalkan puasa karena mengalami hipoglikemia atau glukosa dalam darah rendah.

"Ini terjadi karena 36 persen di antara mereka melakukan perubahan rejimen pengobatan sendiri, tanpa konsultasi dengan dokter," kata Manajer Medis Senior dari Novo Nordisk Indonesia, Luki Mulia.

Menurut Luki, pemakaian obat diabetes yang berlebihan saat sahur atau buka dapat mengurangi kandungan darah secara drastis. Pada siang hari, pengidap diabetes akan kekurangan gula darah.

Sementara itu, 36 persen responden mengaku terpaksa membatalkan puasa karena hiperglikemia atau kandungan gula darah tinggi. "Ini karena asupan makanan yang tidak tepat saat sahur atau berbuka," kata Luki.

Herry menekankan bahwa kondisi tubuh seseorang berbeda-beda. Untuk itu, Herry menyarankan para pengidap diabetes berkonsultasi kepada dokter paling tidak satu bulan sebelum berpuasa.

"Tidak perlu takut dilarang karena menurut penelitan Novo Nordisk, 36 persen dokter akan mendukung berpuasa dengan ketentuan tertentu," katanya.



(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER