Jakarta, CNN Indonesia -- Seseorang menginginkan seks untuk banyak alasan yang berbeda. Dari nafsu, cinta, ego, atau sekadar penghiburan. Namun, seperti banyak hal lainnya, kadang ada perasaan 'naik' atau 'turun', perasaan tertekan, kewajiban, dan lainnnya, sehingga membuat kita bertanya, apa yang diinginkan dari seks dan seberapa sering pasangan seharusnya berhubungan seksual?
Semua mengarah pada satu pertanyaan, seberapa sering hubungan seks yang normal pada pasangan? Dilansir dari laman
Independent, Ammanda Major, Counsellor dan Terapis Seks Relate mengatakan, banyak dari kita merasa bahwa lebih banyak seks lebih baik.
Ammanda mengatakan, dia sering melihat kliennya yang tertekan oleh stereotip lama, bahwa laki-laki selalu menginginkan seks dan harus selalu berhasrat terhadap seks. Atau, bahwa perempuan tidak dapat meminta keinginan seksual mereka dipenuhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daripada bertanya, berapa sering seks yang harus saya miliki, barangkali pertanyaan yang lebih baik ditanyakan pada diri sendiri, menurut Ammanda, adalah seberapa banyak saya menginginkannya?
“Di saat kita menempatkan 'keharusan' dan 'kehendak' ke dalam persamaan, kita akan memulai banyak tekanan, yang pada akhirnya berakhir dengan pengalaman seksual mengecewakan dan tidak memuaskan.”
Menurut Ammanda, tidak hanya penting untuk menanyakan diri sendiri pertanyaan tersebut, tetapi juga untuk berbicara dengan pasangan tentang kebutuhan seksnya. Berbicara tentang seks dengan pasangan bisa jadi rumit, tak peduli pada tahap apa hubungan yang sudah Anda capai, kata Ammanda.
Sayangnya, ada mitos yang mengatakan, orang-orang yang jago dalam seks secara otomatis tahu apa kebutuhan pasangan dan keinginan seksualnya. Namun, menurut Ammanda, setiap orang punya kebutuhan seks berbeda-beda.
“Dengan demikian, perlu waktu sejenak untuk menjelajahi keinginan bersama, apa yang dirasa benar dalam hal kuantitas dan kualitas. Ini adalah dasar yang sangat baik untuk mengembangkan kehidupan seks yang diinginkan pasangan,” ucap Ammanda menjelaskan.
(win/mer)