Jakarta, CNN Indonesia -- Kelly Mayhew (34) dari Maryland tewas pada akhir pekan lalu usai dia mendapatkan suntikan di bokong di sebuah ruangan bawah tanah di kota Queens, New York. Prosedur tersebut dilakukan oleh seorang dokter yang tidak berlisensi.
Tak lama setelah disuntik, Mayhew mulai kesulitan bernapas. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit St. John. Sayang nyawanya tak dapat diselamatkan setelah dia tiba.
Dilansir dari laman NY Daily, Mayhew adalah satu dari banyak perempuan yang meninggal dunia karena prosedur kosmetik ilegal oleh dokter yang mengaku memiliki izin praktik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa sebetulnya yang dikandung suntikan silikon yang akibatnya fatal itu?
Suntikan bokong dapat dibuat dari lemak yang diambil dari tubuh sendiri, dari bagian lain tubuh Anda, atau terbuat dari zat-zat asing, seperti silikon. Zat asing juga bisa mencakup silikon bebas, hidrogel, minyak, dan garam.
Suntikan lemak dan implan silikon ditawarkan di seluruh praktik bedak kosmetik di seluruh negara bagian di Amerika Serikat. Namun, banyak dokter gadungan yang melakukan suntik silikon dengan sesuatu yang disebut silikon gratis.
Yang dimaksud dengan silikon bebas adalah silikon dalam bentuk cair, bukan dikemas seperti implan. Ini sebetulnya adalah cairan di dalam implan. Zat asing seperti silikon, parafin, petroleum jelly, dan zat-zat lain yang biasa digunakan pasar gelap kosmetik yang tidak disetujui oleh lembaga kesehatan AS FDA untuk digunakan pada manusia karena itu adalah ilegal.
Silikon cair yang disuntikkan secara bebas ke dalam tubuh jauh lebih berbahaya daripada ketika seseorang mendapatkan implan, di mana gel silikon ada di dalam pelindung.
Prosedur memperbesar bokong yang legal biayanya bisa mencapai sampai US$ 7 ribu atau sekitar Rp 92 juta. Sementara, penyedia silikon yang tidak memiliki izin dikenakan biaya ratusan dolar. Orang-orang yang memilih biaya lebih murah dianggap gagal memperhitungkan risiko tinggi terkait prosedur ilegal yang cepat ini.
Suntikan silikon bebas memiliki berbagai risiko dan komplikasi. Di antaranya, emboli paru, gagal ginjal, gangguan fungsi ginjal, peradangan atau infeksi karena bakteri atau karena kualitas silikon yang buruk, bintil abnormal atau benjolan di bawah kulit, kerusakan sarat, perdarahan, jaringan parut, dan abses di bokong.
Sekali silikon cair disuntikkan secara bebas ke dalam tubuh, dia dapat bermigrasi ke daerah tubuh yang lain. Itu disebabkan karena cairan itu berbentuk bebas dan tidak berada di dalam pelindung. Dengan implan, cairan silikon akan terlindung di dalam implan yang menghalanginya menyebar ke seluruh tubuh.
Sistem kekebalan tubuh juga dapat bereaksi negatif dan menolak zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan karena tubuh berusaha melawan zat-zat asing yang menyerangnya. Mungkin gejalanya tidak muncul segera, bahkan bisa muncul satu tahun setelah prosedur.
(win/mer)