Gosip Membuat Manusia Lebih Sehat dan Bahagia

Utami Widowati | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 14:36 WIB
Gosip sering dikonotasikan sebagai perilaku yang buruk dan disebut kegiatan manusia yang kurang pekerjaan. Namun penelitian terbaru membongkar anggapan itu.
Ilustrasi dua perempuan bergosip. (CNN Indonesia/GettyImages/ Wavebreakmedia Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gosip sering dikonotasikan sebagai perilaku yang buruk dan disebut kegiatan manusia yang kurang pekerjaan. Namun penelitian terbaru membongkar anggapan itu. Penelitian itu menyimpulkan bergosip justru membuat  manusia bisa lebih sehat, bahagia dan manuasiwi. Benarkah?

Memang kegiatan yang sering kali sadar tak sadar dilakukan, bergosip juga menimbulkan perasaan bersalah saat membicarakan teman atau rekan kerja di belakang yang bersangkutan.
 
Sementara peneliti menyebut  beberapa manfaat bergosip yang khas hanya kegiatan spesies manusia.  Di antaranya adalah membuat kita lebih akrab dengan teman, belajar tentang informasi penting dari orang yang kita percaya  dan bahkan membantu kita hidup lebih lama.
 
“Semua ini adalah kemampuan komunikasi yang vital dan bisa mencegah manusia untuk cepat mati. Saya percaya inilah kemampuan paling penting yang membuat kita  bisa tetap bertahan,” kata peneliti masalah ini, Robin Dunbar, profesor psikologi evolusi di Oxford University seperti dikutip dari Telegraph.

“Ini memiliki efek yang lebih besar dibanding apapun, seperti berhenti merokok.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Urutan bagaimana bergosip bisa membantu orang bertahan hidup menurut Dunbar adalah sebagai berikut. Manusia membutuhkan dukungan kelompok dan jaringan sosial untuk bisa bertahan hidup. Memiliki jaringan sosial juga yang menjamin manusia bisa meraih kebahagiaan dan tetap sehat.

Masalahnya yang kita hadapi adalah bagaimana menjaga jaringan sosial itu tetap berjalan? Jawabannya adalah bahasa.

Bahasa muncul untuk membantu kita melancarkan kerja jaringan sosial itu tetap terjadi, menjaga kita tetap mengikuti arusnya dengan saling berbagi cerita. Dan yang paling penting adalah menjaga keutuhan komunitas.
 
“Bergosip awalnya adalah hanya  berbicara dengan orang lain, menjaga kita tetap terhubung dengan dunia tempat kita hidup. Gosip membuat kita tetap jadi manusia,” Dunbar menjelaskan.

Ide awalnya bergosip adalah pengembangan bahasa yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan lebih baik dan membuat mereka bisa lebih memanfaatkan informasi, dan hidup dalam kelompok yang lebih besar.
Penggunaan gosip untuk tujuan negatif hanya baru muncul pada abad ke-18.

Yuval Noah Harari, professor sejarah dari Hebrew University of Jerusalem, mengatakan, “Kemampuan berbahasa baru didapatkan manusia sekitar 70 milenia yang lalu memungkinkan manusia bisa bergosip selama berjam-jam.”

“Bahkan saat ini sebagian besar komunikasi manusia, apakah itu dalam bentuk email, telepon dan kolom surat kabar semua adalah gosip,” kata Harari.

Jadi menurut Harari, gosip adalah kegiatan manusia yang sangat alami yang menunjukkan juga perkembangan bahasa hingga yang kita gunakan saat ini. Dia juga menyebut para ‘penjual-gosip’ adalah bentuk awal dari para jurnalis yang membantu orang lain untuk mengetahui apa yang perlu dihindari atau siapa yang harus dipercaya.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER