Gadis Muda yang Punya Organ Tubuh Berumur 90 Tahun

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 13:16 WIB
Holly Joiner-Mason baru berusia 26 tahun. Tapi ia takut tak bisa menikah karena umurnya bisa berakhir kapan saja.
Holly Joiner-Mason (26), penderita penyakit langka yang membuat organ tubuhnya berusia 90 tahun. (Dok. https://www.gofundme.com/)
Jakarta, CNN Indonesia -- Holly Joiner-Mason baru berusia 26 tahun. Tapi ia takut tak bisa menikah karena umurnya bisa berakhir kapan saja.

Gadis muda itu menderita penyakit langka yang membuat organnya menua lebih cepat. Meski usianya belum masuk kepala tiga, tetapi Holly memiliki jantung, paru-paru, perut, ginjal, dan kandung kemih berusia seperti nenek-nenek usia 90 tahun.

Kondisi Holly pertama kali ditemukan saat ia baru berusia dua tahun. Pada saat itu, dokter mendiagnosisnya dengan radang amandel dan adenoid. Tapi kondisinya terus memburuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organ-organ di tubuhnya mati satu per satu, dan dokter telah memperingatkan ia bisa meninggal kapan saja.

Setiap hari dianggap sebagai hari terakhir bagi Holly. Ia menikmati waktu yang tersisa dengan membuat momen berharga bersama keluarga dan teman-teman setianya.

Ia pun ingin merasakan bagaimana rasanya mengenakan gaun putih khas pengantin wanita. Ia takut tak akan pernah menjadi seorang pengantin. Untuk mengabadikan momen tersebut, keluarganya pun menyewa seorang fotografer profesional.

“Saya merasa luar biasa. Saya benar-benar merasa seperti seorang putri, dan itu membantu saya memahami bagaimana rasanya menjadi seorang mempelai di hari pernikahan,” katanya, seperti dilansir dari laman Mirror. “Saya tidak berpikir saya akan menikah, tapi rasanya begitu indah merasakan pengalaman menjadi seorang pengantin.”

Holly, yang juga menyandang autis dan memiliki kesulitan belajar, pernah bekerja di sebuah toko makanan, menjadi staf di kantor jasa pesan antar, bahkan bekerja secara sukarela sebagai asisten kelas setelah mendapatkan NVQ3 dalam psikologi anak.

Sebagai menderita sindrom velocardiofacial, ia memang tak bisa melakukan perjalanan jauh dari rumah. Tetapi dengan kemauan dan kemampuannya yang terbatas, Holly mampu mengumpulkan uang untuk disumbangkan ke Queen Alexandra Hospital dan Rowans Hospice di Portsmouth, Inggris.

Dia terinspirasi membantu orang lain setelah melihat penderitaan pasien usia lanjut saat akan dipasangi selang infus, saat ia juga dirawat di bangsal yang sama. Ia kemudian memutuskan untuk mengumpulkan uang agar bisa membeli dua mesin AccueVein yang membuat perawat lebih mudah menemukan pembuluh darah pada pasien-pasien usia lanjut.

“Dia tidak tahan melihat mereka (para lansia) menangis kesakitan. Dia bertekad untuk mengumpulkan uang untuk membeli mesin AccueVein. Dia selalu berpikir tentang orang lain sebelum memikirkan dirinya. Dia menakjubkan,” kata ibunya, Wendie.

Holly mengatakan ingin meninggal dengan keadaan tidak menyesal. Ia ingin melakukan semua yang ia bisa untuk mencegah orang lain menderita.


(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER