Kisah Remaja yang Terlahir dengan Dada Mirip Burung Merpati

Windratie | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 12:43 WIB
James telah menderita pectus carinatum, kondisi abnormal tubuh yang disebut sebagai dada merpati, sejak lahir.
Pectus carinatum adalah kondisi abnormal tubuh yang disebut sebagai dada merpati. (Tolson411/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat masih kecil, James Jack Stark ditemukan di garasi orang tuanya, dia menangis dan mengancam menghancurkan dadanya sendiri dengan palu.

James telah menderita pectus carinatum, kondisi abnormal tubuh yang disebut sebagai dada merpati, sejak lahir.

Kondisi tersebut menyebabkan tubuh James menonjol ke luar, dengan penampilan membungkuk. James benci dengan tubuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, kelainan bentuk seperti itu diperbaiki melalui operasi besar. Dokter akan mematahkan dan menyetel kembali dada dan tulang rusuk.

Namun, beberapa tahun terakhir ini, dokter telah mengembangkan teknik non-bedah untuk membantu anak-anak dengan kondisi seperti James.

Pada Januari silam, remaja berusia 14 tahun menjalani prosedur manipulasi tulang dada dan tulang rusuk. Dalam tindakan tersebut, dia menerima gas untuk membunuh rasa sakit, dia juga dilengkapi dengan sebuah penyangga khusus.

Setelah empat bulan memakai alat tersebut, dadanya menjadi rata. Jacquie Stark, ibu dari James, mengatakan, sekarang anaknya dapat berjalan dengan tegap, bahkan ingin bergabung dengan angkatan bersenjata suatu hari nanti.

Nyonya Stark (42) dari Hemel Hempstead, Hertfordshire, berkata, “Hasilnya langsung terlihat, sejak kontrol pertama dia bisa melihat perbedaannya.”

James kini, menurut sang ibu, menjadi anak yang berbeda. Tidak hanya dalam kepercayaan diri, tapi juga secara perawakan fisik.

Tindakan manipulasi tersebut tidak hanya memperbaiki dada merpati James, tapi memperbaiki postur tubuhnya. “Dia sangat yakin sekarang. Berjalan dengan angkuh dan kepala tegak.” Orang lain tidak akan mengenali dia sebagai anak yang sama lagi, kata Nyonya Stark.

Antara satu sampai tiga dari setiap 1.000 orang mengalami pectus anomali, kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki. Penyebab pectus carinatum pada James tidak diketahui. Namun, penyakit ini dianggap sebagai genetik.

Deformitas atau kelainan bentuk terlihat ketika seorang anak lahir. Namun, kondisi ini semakin jelas ketika usia anak bertambah. Yakni ketika tulang rusuk semakin berkembang dan menonjol. Gejala paling umum, adanya rasa sakit.

Namun, tak jarang kondisi ini menyebabkan efek psikologis berbahaya, misalnya kepercayaan diri dan harga diri yang rendah.

Biasanya, pengobatan dilakukan dengan operasi pembedahan dada yang melibatkan tindakan seperti pematahan dan penataan kembali tulang dada dan tulang rusuk.

Namun, ahli bedah toraks Ian Hunt dan rekannya Joe Porcello di Rumah Sakit Spire St Anthony di North Cheam, Surrey, mengembangkan teknik baru, tanpa operasi pembedahan, untuk mengobati kondisi itu.

Pengobatan ini melibatkan manipulasi tulang dada, rusuk, dan tulang rawan untuk memperbaiki abnormalitas pada tulang. Sementara itu, pasien akan diberikan obat gas dan udara sebagai obat bius. Setelah itu pasien juga harus memakai penyangga khusus selama satu tahun.

Teknik alternatif ini tidak melibatkan operasi juga tidak meninggalkan bekas luka, kata dokter.


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER