Alasan Menikah Baik untuk Kesehatan Laki-laki

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2015 08:24 WIB
Para ilmuwan menemukan, kesehatan lelaki menurun usai bercerai, tapi akan pulih ketika mereka menikah kembali.
Berdasarkan penelitian, pernikahan baik bagi kesehatan seseorang, terutama laki-laki. (Getty images/ Ibrahim Asad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika mengucapkan janji untuk setia dalam sakit maupun sehat, tampaknya pernikahan sendiri dapat memberikan manfaat kesehatan. Berdasarkan penelitian terbaru, pernikahan baik untuk kesehatan seseorang. Efek paling signifikan terutama adalah untuk laki-laki.

Bahkan, mereka yang sudah bercerai pun akan merasa kesehatan mereka meningkat setelah mereka menikah lagi, kata para ilmuwan.

Mereka juga mengatakan, efek positif pernikahan bersifat tetap meskipun orang tersebut memiliki latar belakang berbeda, dalam hal kekayaan, kelas, dan pendidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pendidikan di University College London ini mendukung serangkaian penelitian dari seluruh dunia yang melaporkan bahwa orang-orang yang menikah memiliki kesehatan lebih baik dan hidup lebih lama daripada yang tidak menikah.

Namun, mereka tidak pernah meneliti untuk mengetahui secara persis, mengapa pernikahan membuat perbedaan tersebut.

Laporan tersebut meneliti lebih dari sembilan ribu orang yang lahir pada bulan Maret 1958. Penelitian ini juga turut bagian dalam Penelitian Nasional Perkembangan Anak Inggris selama lebih dari 45 tahun. Selama 2002 sampai 2004, kesehatan para responden termasuk aktivitas otak dan fungsi pernapasan diperiksa oleh perawat.

Para peneliti menyimpulkan, pernikahan bermanfaat bagi kesehatan, dan perempuan-perempuan tersehat adalah mereka yang menikah di akhir 20-an dan di awal 30-an, dan yang tetap menikah.

Namun, efek positif menikah bahkan lebih besar pada laki-laki. Para ilmuwan menemukan, kesehatan lelaki menurun usai bercerai, tapi akan pulih ketika mereka menikah kembali. Meski begitu, orang-orang yang bercerai di usia akhir 30-an kecil kemungkinannya mengalami kesehatan buruk.

Tim penelitian yang dipimpin oleh George Ploubidis ini mendukung penelitian sebelumnya pada 2011. Penelitian sebelumnya itu menemukan, kesehatan laki-laki lajang cenderung memburuk karena mereka tidak punya pasangan untuk dikesankan.

Ilmuwan lain melaporkan, menjadi lajang membuat kualitas hidup berkurang. Mereka yang tidak punya pasangan akan lebih mungkin melewatkan sarapan, mengonsumsi makanan tidak sehat di mana saja, bekerja berjam-jam, dan menghabiskan waktu di bar.

Kesimpulan para peneliti, pernikahan memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa dihitung oleh kekayaan atau latar belakang.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER