Jakarta, CNN Indonesia -- Bulan Ramadan sudah di depan mata. Umat Muslim yang berbadan sehat diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Namun, ada beberapa orang yang dianjurkan untuk melakukan
check up kesehatan sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk melihat kondisi tubuh, penyakit yang diderita, juga perubahan pengobatan bila diperlukan.
Menurut dokter dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, beberapa orang yang perlu melakukan
check up kesehatan sebelum berpuasa adalah:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Orang dengan penyakit diabetes melitus atau kencing manis
2. Orang dengan infeksi akut, seperti tifus atau demam berdarah
3. Orang dengan kolesterol tinggi
4. Orang dengan asam urat
5. Orang dengan penyakit gagal ginjal
“Secara umum seminggu atau dua minggu sebelumnya harus melakukan
check up. Jika ada masalah, jadi bisa dilakukan perbaikan sebelum puasa, atau yang berkaitan dengan obat-obatan,” kata Ari, saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (16/6).
Namun, khusus untuk penderita diabetes, sebaiknya lakukan pemeriksaan sebulan sebelum menjalani ibadah puasa. Pasalnya, pasien diabetes termasuk salah satu pasien yang berisiko saat menjalankan puasa.
“Idealnya, sebulan sebelum berpuasa Ramadan, pasien diabetes harus kontrol ke dokter dulu,” kata dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Dijelaskan dr Dante, kontrol sebelum bulan puasa perlu dilakukan oleh pengidap diabetes guna melihat kondisi tubuhnya. Dokter akan melakukan observasi secara lengkap. Jika memang kondisi tubuh pasien tidak terlalu baik, dokter akan melakukan perubahan atau penyesuaian pengobatan.
Pemeriksaan yang dilakukan pun tidak hanya gula darah. Menurut dr Dante, pasien diabetes harus melakukan kontrol menyeluruh termasuk kontrol ginjal, sistem metabolisme keseluruhan, jantung, gangguan elektrolit, dan pemeriksaan terkait lainnya.
“Kemudian setelah ada penyesuaian obat, pasien harus datang lagi ke dokter. Diharapkan, sebelum berpuasa kondisi tubuhnya dalam kondisi optimal,” ujar Dante.
(mer)