Pasien Diabetes yang Boleh dan Tidak Boleh Berpuasa

Merry Wahyuningsih, Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 14:11 WIB
Pasien diabetes atau diabetesi termasuk salah satu pasien yang berisiko saat menjalankan puasa. Pasien dengan risiko ringan masih diperbolehkan berpuasa.
Ilustrasi (Thinkstock/Piotr Adamowicz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasien diabetes atau diabetesi termasuk salah satu pasien yang berisiko saat menjalankan puasa. Pasien dengan risiko ringan masih diperbolehkan berpuasa. Tapi jika kondisinya tidak memungkinkan, memaksakan diri berpuasa justru bisa menyebabkan komplikasi yang sangat parah.

“Idealnya, sebulan sebelum berpuasa Ramadan, pasien diabetes harus kontrol ke dokter dulu,” kata dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (4/6).

Dijelaskan dr Dante, kontrol sebelum bulan puasa perlu dilakukan oleh pengidap diabetes guna melihat kondisi tubuhnya. Dokter akan melakukan observasi secara lengkap. Jika memang kondisi tubuh pasien tidak terlalu baik, dokter akan melakukan perubahan atau penyesuaian pengobatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan puasa, lanjut dr Dante, pasien diabetes dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: pasien yang diperbolehkan puasa dengan konsumsi obat-obatan seperti biasa (tanpa penyesuaian obat); pasien yang diperbolehkan puasa dengan penyesuaian obat; dan pasien yang tidak boleh berpuasa.

Pasien diabetes diperbolehkan berpuasa tanpa penyesuaian obat apabila gula darahnya terkontrol baik, tidak ada komplikasi, dan tidak mengonsumsi obat-obatan yang berisiko menyebabkan hipoglikemi — penurunan kadar glukosa dalam darah.

Penyesuaian obat perlu dilakukan bila gula darah pasien terkontrol relatif baik (tidak harus normal); tidak ada komplikasi berat; mengonsumsi obat yang menyebabkan hipoglikemi (yang harus disesuaikan dosis dan cara konsumsinya); dan orang-orang yang berisiko mengalami hipoglikemi seperti lansia, orang dalam perjalanan, dan baru sembuh dari sakit.

Pasien diabetes sama sekali tidak diperbolehkan berpuasa bila gula darahnya terkontrol buruk, memiliki komplikasi berat, menjalani multiple injeksi insulin dosis besar, dan orang-orang yang berisiko mengalami komplikasi serius bila berpuasa.

Menurut dr Dante, jika kondisi tubuh pasien tidak memungkinkan untuk berpuasa tapi tetap memaksakan diri, maka berbagai komplikasi yang lebih serius bisa mengancam nyawanya, seperti hipoglikemi karena gula darah drop selama tidak makan.

Jika pasien diabetes memiliki komplikasi ginjal, berpuasa juga bisa menyebabkan dehidrasi yang pada akhirnya bisa menyebabkan kelainan ginjal yang lebih serius.

“Jika pun diperbolehkan berpuasa, saat Ramadan setidaknya satu kali pasien datang ke dokter untuk melihat kondisinya saat berpuasa. Seminggu awal puasa adalah critical time untuk pasien diabetes, karena yang biasanya makan menjadi tidak makan,” kata dr Dante.

Pasien diabetes berisiko sangat tinggi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER