Ibu Hamil 6 Bulan Diprotes Karena Angkat Beban 30 Kg

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2015 11:48 WIB
Sophie Guidolin menuai protes dan kritik dari netizen gara-gara mengunggah foto dirinya sedang berlatih angkat beban seberat 30 kilogram.
Aksi Sophie Guidolin yang diunggah ke akun pribadinya. (Dok. Sophie Guidolin via Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sophie Guidolin (26)  dari Gold Coast, Australia dalam beberapa jam terakhir menuai protes dan kritik dari netizen gara-gara mengunggah foto dirinya sedang berlatih angkat beban seberat 30 kilogram.

Pasalnya Sophie sedang dalam kondisi khusus. Dia sedang hamil 6 bulan dengan anak kembar perempuan. “Ada seorang pria yang mengatakan di Facebook bahwa yang saya angkat itu terlalu berat. Tapi menurut siapa? Dia? Anak pertama saya beratnya 29 kilogram dan jika dia tertidur saya harus menggendongnya, “ kata Sophie seperti dikutip Daily Mail.

Dalam foto yang diunggah di Instagram dan Facebook itu terlihat Sophie sedang mengangkat beban seberat 30 kilogram, sementara suaminya berada di belakangnya sembari mengawasi.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada yang bilang khawatir saya akan mengalami prolapse (hernia ginekologikal), tapi hal itu juga terjadi jika saya membungkuk mengambil pensil atau mengangkat belanjaan. Keguguran bisa terjadi karena banyak sebab, tapi orang selalu menghubungkannya dengan olahraga,” kata Sophie.

“Banyak orang menyatakan keprihatinan akan wanita hamil yang berolahraga. Dan saya 110 persen mengerti mengapa,” kata calon ibu itu seperti dikutip E! News. “ Ada banyak mitos, legenda lama tentang ibu hamil dan opini di luar sama yang sangat sulit untuk dipahami mana yang benar maka yang cuma dibuat-buat. Saya tak mau mendengar semua itu kecuali dari para staf medis yang memang berkualitas dan terpercaya.”

Sophie sendiri bukan hanya senang berolahraga keras. Tapi di antara sejumlah profesinya dia juga seorang ahli gizi yang gemar menulis di blog tentang pola makan sehat, pernah menulis sejumlah buku memasak. Tetap saja Sophie menerima banyak kritikan yang menyebut olahraga yang dilakukannya terlalu keras untuk seorang wanita yang sedang hamil.

Sophie kemudian membalas protes itu dengan mengunggah fotonya dengan perut terbuka dan pernyataan. “Woah … Latihan angkat bebanku kemarin memicu banyak perdebatan!” lalu menambahkan, “Saya tidak mengharapkan hal itu, namun foto itu memang apa adanya saat seorang ibu hamil berolahraga. Dan manfaat olahraga itu yang membuatku senang membicarakan topik ini.”

Sophie mendorong para wanita hamil untuk tetap berolahraga selama mereka diperbolehkan oleh dokter kandungan mereka. “Ada banyak mitos dan legenda dari leluhur kita tentang kehamilan — mulai dari usia dini sampai saat bayi berusia balita! Bagaimanapun Anda harus mendapat penjelasan dari praktisi medis dan melanjutkan olahraga, maka saya juga akan sangat merekomendasikan Anda untuk berolahraga demi kesehatan Anda sendiri dan bayi Anda #fitpregnancy #health #twinpregnancy #26weeks,” Sophie menulis.

Sophie yang juga pendukung berat pola makan bersih, juga bercerita kepada penggemarnya tentang perjalanan kehamilan pertama dan keduanya. Bagaimana berat badannya sempat naik tajam, selama awal kehamilan karena ketidaktahuannya akan nutrisi.

“Saat hamil dua anak lelaki itu saya tak pernah lagi datang ke gym dan benar-benar hidup tak sehat,” kata Sophie. “Saya mengalami diabetes gestational dan naik lebih dari 28 kilogram dari tiap-tiap kehamilan meski berat yang dianjurkan hanya boleh naik 12-14 kilogram saja,” kata Sophie. “Risiko kesehatan yang saya hadapi tidak main-main.”  

Kini dengan kehamilan ketiga, Sophie memperbarui pendekatan diet dan fitnessnya. Dengan persetujuan dari dokternya dia melanjutkan olahraga seperti yang biasa dilakukannya. “Saya tak punya pendidikan khusus untuk ini, tapi saya merasa lebih sehat dan lebih bertenaga. Saya hanya berolahraga sejauh yang diizinkan oleh ahli kandungan saya saja.”

Berdasarkan akun Facebooknya, Sophie hanya berlatih tiga kali dalam sepekan dengan mencampur angkat beban dengan sesekali berjalan cepat dan Pilates.

“Selama saya mendapat penjelasan, saya merasa sehat dan aktif saat itu saya akan terus  berolahraga. Namun memang ada hari-hari ketika saya tidak bisa berolahraga karena merasa lelah dan hanya beristirahat di tempat tidur saja, saya tak ingin memaksakan diri,” katanya. “Saat saya lelah saya tak berlatih. Saya mendengarkan suara tubuh saya.”

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER