Jakarta, CNN Indonesia -- Apakah Anda senang duduk santai di sofa? Berhati-hatilah karena kecemasan Anda akan semakin meningkat. Para ilmuwan menemukan, terlalu lama duduk di sofa berbahaya bagi kesehatan mental juga kesehatan tubuh seseorang.
Sebuah percobaan dilakukan kepada orang dewasa dan remaja. Para peserta duduk terpaku selama berjam-jam di sofa sambil bermain games komputer, berselancar di internet, dan menonton televisi. Berdasarkan penelitian, mereka lebih memiliki risiko serangan cemas yang parah.
Kecemasan adalah reaksi normal untuk situasi tertentu, misalnya ujian, kelahiran anak, memulai pekerjaan baru, atau ketika didiagnosis suatu penyakit. Namun, para penderita kecemasan merasakan hal ini sepanjang waktu. Kecemasan yang berlebihan sampai-sampai mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecemasan juga menimbulkan gejala-gejala fisik, di antaranya jantung berdebar-debar, sesak napas, otot tegang, dan sakit kepala. Para peneliti menambah daftar keburukan yang disebabkan karena duduk di sofa. Mulai dari obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe dua dan penyakit tulang, misalnya osteoporosis. Semua penyakit itu disebabkan oleh duduk.
Tapi hanya beberapa peneliti yang meneliti dampak mental dari duduk. Megan Teychenne, peneliti utama yang juga dosen di Pusat Penelitian Nutrisi dan Aktivitas Fisik Universitas Deakin di Australia melaporkan hasil penelitiannya.
“Lucunya, kami melihat peningkatan gejala kecemasan dalam masyarakat modern, yang tampaknya pararel dengan perilaku menetap. Dengan demikian, kami tertarik untuk melihat apakah kedua faktor ini sebenarnya terkait.”
Juga, karena penelitian ini menunjukkan hubungan positif perilaku menetap dan gejala depresi, ini adalah dasar lain untuk menyelidiki hubungan perilaku menetap dan gejala kecemasan. Para peneliti menganalisis sembilan penelitian yang meneliti hubungan perilaku menetap dan kecemasan.
Lima dari sembilan penelitian melaporkan, peningkatan perilaku menetap dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan. Sementara empat studi mengatakan, total waktu duduk dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan.
Penelitian menemukan, 36 persen siswa sekolah menengah yang memiliki waktu layar (menggunakan komputer atau televisi) lebih dari dua jam lebih sering mengalami kecemasan dibandingkan mereka dengan waktu layar kurang dari dua jam. Hubungan kecemasan dikaitkan dengan gangguan tidur, penarikan sosial, dan dampak negatif kesehatan.
(win/utw)