Alpukat Bisa Jadi Kunci Melawan Jenis Leukemia Langka

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2015 09:51 WIB
Peneliti di Kanada, telah mengindentifikasi sebuah lipid, kelompok molekul alami dalam alpukat, yang dapat melawan leukemia myeloid akut (AML).
Alpukat memiliki banyak manfaat kesehatan di antaranya melawan bentuk langka leukemia. (CNN Indonesia internet/ skeeze/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Alpukat memiliki banyak manfaat kesehatan, dari melimpahnya kandungan vitamin sampai manfaat bagi kulit. Kini alpukat menambah daftar manfaat kesehatannya, yaitu melawan bentuk langka leukemia, berdasarkan temuan yang diterbitkan dalam jurnal onkologi Cancer Research.

Paul Spagnuolo dari Universitas Waterloo, Kanada, telah mengindentifikasi sebuah lipid, kelompok molekul alami dalam alpukat, yang dapat melawan leukemia myeloid akut (AML).

AML adalah bentuk bentuk langka kanker darah yang paling umum dialami orang-orang di atas usia 65. Menurut lembaga Penelitian Kanker, setiap tahun sekitar 8.600 orang didiagnosis leukemia. Sebanyak 2,600 di antaranya didiagnosis dengan AML.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 90 persen orang yang didiagnosis dengan AML di atas usia 65 meninggal dalam lima tahun pertama.

Spagnuolo mengembangkan obat yang berasal dari lipid, menggunakan senyawa Avocatin B, yang menargetkan sel-sel punca leukemia induk untuk mengusir penyakit. Senyawa ini dapat menyerang akar penyebab kanker.

“Sel punca adalah sel yang dapat mendorong penyakit,” kata Spagnuolo seperti dilansir dari laman Independent. “Sel punca tersebut bertanggung jawab mengembangkan penyakit, dan itu adalah alasan mengapa begitu banyak pasien leukemia kambuh.”

Kami melakukan banyak pengujian untuk menentukan bagaimana obat baru ini bekerja pada tingkat molekuler, dan menargetkan sel-sel induk secara selektif sehingga menyelamatkan sel-sel yang sehat, katanya.

Avocatin B 'membunuh' sumber AML, Spagnuolo menjelaskan. Senyawa ini juga mengurangi racun lebih di seluruh tubuh karena efek yang ditargetkannya.

Spagnuolo dan fakultas farmasi universitas Waterloo bermitra dengan Pusat Komersialisasi Pengobatan Regeneratif di Kanada untuk mengajukan hak paten untuk Avocatin B, serta mengejar kemitraan komersial untuk mengajukan uji klinis, meskipun proses ini memakan waktu bertahun-tahun.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER