Jakarta, CNN Indonesia -- Desember lalu, api melalap habis Pasar Klewer di Solo. Namun, kini masyarakat Jakarta dapat menikmati suasana menjelang berbuka puasa di pasar tersebut.
Suasana tersebut dapat dirasakan dalam gelaran bertajuk
Ngenteni Buka Ning Pasar Klewer yang diadakan di Kelapa Gading, Jakarta, pada 19 Juni hingga 5 Juli mendatang.
Agar maksimal membawa hawa Pasar Klewer, panitia pun memboyong perajin batik langsung dari Solo. Menurut salah satu perwakilan pedagang dari Pasar Klewer, Jemy Ferdian Wijaya, ini merupakan kali pertama ia dan rekan-rekannya menjual batik di luar teritorial mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru pertama kali kita keluar dari Pasar Klewer atau Solo. Tujuan kami adalah memasarkan batik untuk kalangan menengah ke bawah," ujar Jemy dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/6).
Melalui 'hijrah' kecil ini, Jemy berharap para pedagang Pasar Klewer dapat menemukan kembali semangatnya yang sudah hangus bersama kios-kios mereka.
"Musibah akhir tahun lalu sangat besar. Karyawan bisa sampai 10 ribu orang langsung menganggur. Sekarang memang sudah mulai bergerak sekitar 40 persen. Semoga dengan adanya ini bisa tambah lagi geregetnya," tuturnya.
Membidik pasar menengah ke bawah, Jemy membawa sekitar empat ribu potong batik dengan berbagai jenis seperti cap dan cetak.
Tak hanya menyasar kelas menengah ke bawah, panitia juga menarget kalangan atas. Batik-batik eksklusif juga tersedia di ruangan terpisah.
"Kemarin ada yang harganya jutaan. Saya sempat bingung, tapi akhirnya sadar bahwa batik tulis memang mahal karena proses kerjanya yang sangat teliti dan memakan waktu lama," kata Liliawati Rahardjo selaku penggagas
Ngenteni Buka Ning Pasar Klewer.
Tak hanya mata yang dapat dimanjakan dalam ajang ini, tapi juga lidah dan perut. Berbagai makanan khas Solo tersedia di wilayah wisata kuliner
Ngenteni Buka Ning Pasar Klewer di La Piazza.
(win/utw)