Trik Mengatur Asupan Cairan Agar Tak Dehidrasi Saat Puasa

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 12:05 WIB
Jika salah mengatur pola asupan cairan saat sedang puasa, bisa jadi Anda bakal dehidrasi.
ilustrasi (Hyrma/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu arti berpuasa adalah menahan diri dari nafsu makan dan minum. Mungkin rasa lapar masih bisa tertahankan. Tapi rasa haus lebih sulit ditahan.

Jika salah mengatur pola asupan cairan saat sedang puasa, bisa jadi Anda bakal dehidrasi. Agar hal ini tak terjadi dan saat puasa Anda jadi terus-terusan kehausan, pengaturan asupan cairan yang sesuai dan memadai harus dilakukan.

"Saat berbuka, makan malam dan sahur seluruh gizi haruslah terpenuhi tanpa memberatkan kerja organ tubuh terutama organ pencernaan dan organ detoksifikasi," kata Rita Ramayulis, Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga dalam pernyataan yang diterima CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rita, pada waktu makan, baik itu sahur dan buka puasa, Anda harus memerhatikan asupan cairan tubuh yang diperlukan. Ia menyarankan untuk mengonsumsi minimal 40 cc setiap kilogram berat badan. Misalnya jika berat badan Anda berkisar di angka 50, maka kebutuhan cairan minimal adalah 50 kg dikali 40 cc maka hasilnya 2 liter per hari.

"Ini bisa diperoleh dengan minum segelas cairan manis dan minimal segelas air putih saat berbuka," katanya.

"Kemudian dua gelas cairan saat makan malam, dua gelas cairan saat sahur."

Selain lewat cairan, asupan cairan tubuh juga bisa didapatkan dari sayuran berkuah banyak (baik sayur bening atau sayur bersantan encer). Buah-buahan yang mengandung air tinggi seperti, semangka, melon, belimbing, nanas juga bisa jadi trik untuk mendapat cairan lebih banyak tanpa harus terlalu banyak minum.

"Ketika sahur, minum segelas susu skim saat jelang imsak," katanya menyarankan.

(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER