Jakarta, CNN Indonesia -- Barangkali Anda tidak akan berpikir bahwa apa yang terjadi di dalam perut berhubungan dengan perasaan emosional? Namun, banyak penelitian terbaru melaporkan, ada hubungan antara usus dan pikiran.
Bahkan, artikel Majalah New York Times baru-baru ini menyoroti, penelitian seorang ilmuwan, yang melihat hubungan ini selama hampir tiga puluh tahun terakhir. Dan pada tahun 2014, peneliti Mark Lyte, yang disponsori oleh National Institute of Mental Health untuk mempelajari hubungan tersebut.
Dalam artikel tersebut, Peter Andrey Smith menjelaskan bagaimana Lyte memeriksa kotoran monyet, saat dia mengunjungi ilmuwan tersebut di laboratoriumnya enam bulan yang lalu. “Ketertarikan Lyte bukan pada tinja semata tapi bentuk tersembunyi dalam hidup mereka,” kata Smith.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lyte lalu mengatakan, “Anda tidak akan percaya apa yang kami gali dari kotoran.” Dia menjelaskan bakteri di usus membuat bahan kimia yang sama, dopamin dan serotonin, seperti yang dihasilkan di otak.
Kendati penelitian ini dilakukan pada hewan, banyak ahli percaya ada hubungan antara usus dan pikiran pada manusia.
“Saya pikir ada hubungan yang kuat antara pikiran, suasana hati, dan usus,” kata Gerard E. Mullin, profesor kedokteran di Johns Hopkins University School of Medicine, yang juga penulis buku
The Gut Balance Revolution: Boost Your Metabolism, Restore Your Inner Ecology, and Lose the Weight for Good!.Mullin berkata, lewat proyek Human Genome Project pada 2000-an tersebut, para ilmuwan mengetahui bahwa usus memiliki lebih dari seribu jenis bakteri. Bahkan, ada lebih banyak sel bakteri pada manusia, daripada sel-sel hewan, kata Lea Ann Chen, pakar gastroenterologi di NYU Langone Medical Center.
Jadi, apa hubungannya dengan kondisi mental? Dopamin berhubungan dengan pusat kesenangan di otak. Sementara, serotonin membantu untuk mengatur suasana hati. Kedua bahan kimia tersebut digunakan untuk membantu kecemasan dan depresi.
Menurut Asosiasi Kecemasan dan Depresi di Amerika, di antara orang-orang yang mencari pengobatan untuk kondisi
irritable bowel syndrome, sekitar 50 sampai 90 persn juga berurusan dengan masalah kesehatan mental, misalnya kecemasan dan depresi.
Jadi, menyeimbangkan bakteri dalam usus dapat membantu masalah kesehatan mental, selain juga membantu masalah gangguan pencernaan.
“Kami melihat bahwa bahan kimia ini (dopamin dan serotonin) dapat diubah oleh bakteri usus. Jadi, sekali lagi, ada ikatan dalam hubungan antara bakteri dalam usus, perasaan kita dan suasana hati kita.”
(win/mer)