Pria Sumbang Sperma di Facebook dan Jadi Ayah Sepuluh Bayi

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2015 09:51 WIB
Selama tiga belas bulan terakhir, Kenzie Kilpatrick (26) dari Birmingham telah membantu lebih dari 50 perempuan untuk hamil.
Seorang lelaki mendonorkan spermanya melalui Facebook untuk membantu banyak pasangan hamil. (Thinkstock/Purestock)
Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang lelaki homoseksual membentuk kelompok Facebook yang tujuannya untuk menjadi donor sperma gratis bagi pasangan yang ditemuinya di dunia maya.

Selama tiga belas bulan terakhir, Kenzie Kilpatrick (26) dari Birmingham telah membantu lebih dari 50 perempuan untuk hamil, setelah bertemu dengan mereka di Facebook.

Pada musim panas lalu, Kilpatrick membuat iklan bernama 'drama free UK sperm donor'. Dia berkata, sebagian besar sumbangan spermanya diberikan untuk pasangan lesbian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dihubungi puluhan perempuan, Kilpatrcik akan terlebih dulu mengenal mereka di dunia maya sebelum akhirnya bertemu. Tempat pertemuan biasanya di rumah para perempuan itu atau di kamar hotel.

Setelah itu, dia memberikan sampel sperma untuk inseminasi buatan, secara pribadi, menggunakan jarum suntik. Kilpatrick tidak menerima pembayaran, selain biaya untuk jasanya. Dia bilang, menolong orang yang menderita begitu lama karena sangat ingin memiliki bayi adalah motivasi terbesarnya.

“Mengetahui jika saya akan memiliki sepuluh bayi yang akan meneruskan gen saya adalah perasaan yang luar biasa,” katanya kepada Birmingham Mail, seperti dilansir dari laman Independent. Kilpatrick mengatakan, dia merasa tidak perlu mengetahui anak-anak tersebut kelak.

Lelaki tersebut menggunakan media sosial untuk mengenal pasangan, sebelum membantu mereka untuk hamil.

Meskipun sumbangan sperma yang diberikan tidak anonim, tetap ada kontrak yang mereka tandatangani. Isinya, memastikan bahwa Kilpatrick tidak akan terlibat dalam pengasuhan anak.

Sementara itu, Otoritas Fertilisasi Manusia dan Embriologi (HFEA), yang bertugas memonitor klinik kesuburan di Inggris, mendesak orang-orang yang ingin menggunakan donor sperma agar melalui klinik berlisensi.

“Kendati pengobatan donor inseminasi di klinik berlisensi bisa sangat mahal, tapi klinik tersebut menawarkan kepada pasien berbagai perlindungan yang tidak dimiliki orang yang menggunakan donor tidak terdaftar di web,” kata HFEA dalam pernyataannya.

Klinik berlisensi memastikan, donor telah diperiksa dan bebas dari penyakit menular seksual. Sistem mereka juga mengatur, bahwa dengan hukum Inggris, donor secara otomatis tidak punya hak atau tanggung jawab sebagai orang tua.

Ketika sperma disumbangkan secara pribadi, maka donor adalah ayah secara hukum dari setiap anak yang lahir dari spermanya, dan orang tua yang tidak melahirkan anak harus mengadopsi mereka.

Kilpatrcik berkata, dia tidak menggunakan klinik berlisensi karena mereka 'memeras'. “Pasangan miskin ini harus menabung, menabung, dan menabung untuk mendapatkan sejumlah besar uang konyol tersebut. Ini hanya bisnis,” katanya berkomentar.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER