Sering Gelisah Saat Hamil Dapat Sebabkan Anak Lebih Rewel

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 17:55 WIB
Apapun yang terjadi di dalam rahim ibu selama kurang lebih sembilan bulan tentu membawa dampak juga bagi psikologi anak.
Ilustrasi (GGOMANG/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses perkembangan seorang anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Apapun yang terjadi di dalam rahim ibu selama kurang lebih sembilan bulan tentu membawa dampak juga bagi psikologi anak, tak terkecuali jika si buah hati tumbuh jadi bocah rewel.

Menurut praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, emosi ibu ketika mengandung memiliki peran besar terhadap perkembangan psikologi anak. Pasalnya, bayi memiliki respons sangat tinggi di dalam perut ibu.

"Detak jantung bayi itu dua kali lebih cepat dari ibu saat berada dalam kandungan. Jika ibu tenang, bayi tenang. Ibu tegang, bayi juga tegang," ujar Anne dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Degup jantung tersebut akan diterjemahkan oleh otak bayi yang sebenarnya sudah dapat bekerja sejak usia kehamilan tiga minggu.

"Tentu dia akan sering gelisah dan jadi rewel. Anak akan lebih sering menangis," kata Anne.

Untuk mencegah hal tersebut, Anne menyarankan agar ibu tidak terlalu gelisah dalam masa kehamilan. Selain itu, peran ketenangan suami juga sangat berpengaruh.

"Interaksi yang baik antara ayah dan ibu tentu sangat memengaruhi perkembangan otak bayi. Jika sudah lahir dan tumbuh, dekatkan dengan ayah karena laki-laki memiliki ketenangan yang berbeda," ucap Anne.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER