Dua Tahap Pemeriksaan Sederhana yang Penting Sebelum Lari

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2015 08:08 WIB
Ada dua aspek kesehatan yang harus diperhatikan sebelum lari, yaitu jantung dan berat badan.
Ada dua aspek kesehatan yang harus diperhatikan sebelum lari, yaitu jantung dan berat badan. (Cameron Spencer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lari merupakan salah satu olahraga paling praktis. Namun, kondisi tubuh harus benar-benar prima sebelum melakukan lari. Jika tidak, bahaya kesehatan mengintai, bahkan hingga kematian.

Guna menghindari bahaya fatal tersebut, Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga, Zaini Saragih, menjabarkan bahwa ada dua aspek kesehatan yang harus diperhatikan sebelum lari, yaitu jantung dan berat badan.

"Yang paling penting dan akibatnya fatal adalah jantung. Tidak harus ke rumah sakit. Sebelum lari, cek denyut nadi di pergelangan tangan. Kalau lebih dari 100 kali permenit, lupakan lari," ujar Zaini sesaat setelah menghadiri konferensi pers di Jakarta, Senin (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika masih memaksakan lari, Zaini khawatir jantung tidak cukup kuat menahan detak yang terlalu cepat. "Detak jantung normal itu 60-80. Kalau sebelum lari saja sudah 100, jantung tidak akan kuat," kata Zaini.

Selain itu, berat badan juga merupakan salah satu faktor yang tak kalah penting. Jika menopang bobot terlalu besar, kaki dan lutut tidak kuat sehingga akan timbul cedera.

"Hitung indeks massa tubuh. Caranya, berat badan dalam kilogram dibagi tinggi yang dikuadratkan. Kalau lebih dari 30, jangan lari. Kalau tidak, engsel dan lutut bisa cedera," ucap Zaini.

Bagi orang kelebihan berat badan, Zaini menyarankan olahraga yang minim menggunakan kaki, seperti renang. Namun, jika tetap ingin lari, kegiatan dapat dilakukan dengan syarat tertentu.

"Lari di air. Lari di indoor dengan treadmill. Setelah otot kuat dan berat badan turun, baru bisa lari di lapangan," tutur Zaini. (win/win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER