Nafsiah Mboi: Banyak Dokter Beri Resep Antibiotik Suka-suka

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 12:01 WIB
Mantan Menkes RI, Nafsiah Mboi, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kepedulian dokter kepada pasien dalam memberikan obat antibiotik.
Ilustrasi (Ciungara/thinkstockphotos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nafsiah Mboi, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kepedulian dokter kepada pasien dalam memberikan obat antibiotik.

"Kira-kira hanya 27 persen dokter membuat resep antibiotik yang benar untuk melawan bakteri. Kebanyakan dokter, padahal sudah spesialis dan berpendidikan tinggi, memberikan antibiotik secara suka-suka," ujar Nafsiah dalam sambutan seminar Cegah Resistensi Antibiotik Demi Selamatkan Manusia di Jakarta, Rabu (5/8).

Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Nafsiah. Pasalnya, pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi. Pada tahap ini, kata Nafsiah, kuman yang kebal terhadap obat akan menggerogoti tubuh dan dapat berujung kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengamini pernyataan Nafsiah, Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), Hari Paraton, menjabarkan bahwa di dalam tubuh manusia memang terdapat banyak kuman berbahaya.

"Ada kuman hasil inisiasi panjang yang tidak bisa dibunuh dengan antibiotik apapun di seluruh dunia, bahkan yang level lima, yaitu golongan tertinggi di dunia," ucap Hari sesaat setelah memberikan sambutan.

Bahayanya, banyak orang tak menyadari keberadaan kuman ini. "Saat kekebalan tubuh masih bagus, kuman ini tidak akan berulah. Saat drop, baru kuman ini bangkit," kata Hari.

Menurut Hari, ada banyak faktor penyebab inisiasi kuman resisten di dalam tubuh. Namun, salah satu penyebab utamanya memang pemberian antibiotik yang tidak tepat oleh dokter.

Hari beranggapan, sebenarnya pemerintah sudah berupaya mengeluarkan peraturan, di antaranya Permenkes No. 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.

"Regulasi sudah bilang enggak boleh. Ada undang-undang juga tidak boleh jual obat sembarangan. Sayangnya, pemerintah kurang tegas menindak," tuturnya.

Nafsiah pun mengakui kurang tegasnya sikap pemerintah. "Aturan sudah banyak, tinggal kita yang bertindak. Jangan biarkan jual antibiotik bebas. Gunakan antibiotik secara rasional," kata Nafsiah.



(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER