Dokter Harus Didik Pasien tentang Kegunaan Antibiotik

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 07:28 WIB
Antibiotik seakan dijadikan dewa penyembuh oleh kebanyakan warga Indonesia ketika terserang penyakit.
Ilustrasi (morgueFile/mconnors)
Jakarta, CNN Indonesia -- Antibiotik seakan dijadikan dewa penyembuh oleh kebanyakan warga Indonesia ketika terserang penyakit. Bahayanya, jika tak tepat guna, antibiotik malah akan menginisiasi kuman yang resisten terhadap obat.

Jika sudah berkembang, kuman resisten akan menggerogoti tubuh perlahan, bahkan dapat berujung kematian. Sayangnya, banyak dokter tak dapat melawan keinginan pasiennya yang memaksa diberi antibiotik.

"Orang Indonesia itu antibiotik sudah seperti dewa. Sakit sedikit, maunya antibiotik, padahal tidak perlu. Bahaya mengancam ketika dokter bisa didikte pasien. Dokter tidak boleh didikte," ujar Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rianto Setiabudi, sesaat setelah memberikan sambutan dalam seminar Cegah Resistensi Antibiotik Demi Selamatkan Manusia di Jakarta, Rabu (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rianto menekankan bahwa seharusnya dokter dapat tegas menjelaskan apa penyakit pasien dan obat yang tepat untuk mengatasinya.

"Kalau saya, pasti saya minta pasien itu duduk kembali. Saya jelaskan bahwa antibiotik itu hanya untuk penyakit infeksi. Kalau karena virus, ya tidak usah," ucap Rianto.

Kendati demikian, Rianto memang merasa kondisi rumah sakit saat ini mungkin tidak kondusif untuk melakukan pendidikan tersebut. "Waktu sedikit, pasien banyak. Kita harus buat mekanisme agar waktu dokter dan pasien lebih banyak," katanya.

Rianto pun memberikan alternatif cara lain, seperti edukasi melalui media massa. Melalui berbagai terpaan pengetahuan, Rianto berharap warga Indonesia dapat lebih paham dan kritis mengenai kesehatan.

"Supaya seperti di luar negeri. Kalau mereka dikasih antibiotik, mereka pasti bertanya mengapa dikasih antibiotik. Untuk apa? Mereka punya kesadaran resistensi diri. Di sini malah kebalikannya. Maunya antibiotik saja," kata Rianto.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER