Musik di Ruang Operasi Dapat Membahayakan Pasien

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 15:10 WIB
Kian lama, musik tak hanya menenangkan pasien, tapi juga sang dokter. Hingga akhirnya, kini sekitar 50 persen proses operasi diiringi alunan musik.
Ilustrasi ruang operasi (Phalinn Ooi/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan alunan musik di dalam kamar operasi memiliki sejarah panjang. Ratusan tahun lalu, pioner operasi di Inggris menyewa musisi untuk menenangkan pasien yang baru saja disuntik anestesi sebelum pisau bedah menusuk kulitnya.

Kian lama, musik tak hanya menenangkan pasien, tapi juga sang dokter. Hingga akhirnya, kini sekitar 50 persen proses operasi diiringi alunan musik.

Kendati ketenangan terjamin, keamanan prosedur operasi dengan iringan musik masih menjadi pertanyaan. Untuk menginvestigasi lebih jauh, seorang peneliti senior dari Imperial College London, Sharon-Marie Weldon, melakukan sebuah penelitian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi tersebut, Weldon merekam 20 proses operasi di Inggris yang diiringi musik dan tidak dalam kurun waktu enam bulan. Para peneliti mengidentifikasi lebih dari lima ribu interaksi untuk melihat respons komunikasi antara dokter dan staf lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan atau instruksi yang diulang terjadi lima kali lebih banyak di ruang operasi dengan iringan musik.

"Tanpa melihat apakah musik dapat meningkatkan konsentrasi dalam proses operasi dan menyamarkan kebisingan, apapun yang dapat mengganggu komunikasi tim dapat membahayakan pasien," demikian kutipan kesimpulan penelitian tersebut.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER