Jakarta, CNN Indonesia -- Usianya baru 23 tahun, tapi hidup Stephanie Horner terbatas di tempat tidurnya akibat mengidap penyakit langka. Pada titik terendah kesehatannya, ketika penyakit tersebut sedang mencengkeramnya, dia bisa muntah setiap 20 menit, dan itu berlangsung selama berhari-hari.
Penyakit tersebut menyerang Horner saat dia baru berusia 13 tahun. Kendati berkali-kali datang memeriksakan diri ke rumah sakit, dokter belum dapat menemukan apa yang dideritanya.
Baru setelah mencari gejala penyakitnya di internet, Horner kemudian dirujuk ke spesialis yang mendiagnosisnya menderita Sindrom Muntah Siklik atau Cyclical Vomiting Syndrome (CVS). Kondisi tersebut membuatnya mengalami muntah parah yang bisa berlangsung selama tiga sampai empat minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan 23 tahun itu terpaksa untuk dirawat di rumah sakit setidaknya satu kali dalam sebulan. Dia Horner pun harus berjuang mempertahankan pekerjaannya dan putus kuliah pada 2011.
Sindrom muntah siklik memengaruhi satu dari 300 ribu anak-anak di Inggris, tapi hanya seperlima dari penderitanya yang mengalami kondisi tersebut sampai dewasa. CVS meninggalkan gejala penyakit yang datang tiba-tiba, seperti migrain perut yang parah dan mual. Sampai saat ini tidak diketahui apa penyebabnya dan bagaimana mengobatinya.
Horner, yang berasal dari Gateshead Inggris tersebut mengatakan, “Saya bisa muntah setiap dua puluh menit ketika kondisi penyakit ini sangat buruk. Saya berusaha untuk tidak menangis.”
“Ini benar-benar melelahkan. Saat saya melalui kondisi buruk ini, yang bisa saya lakukan adalah pergi ke rumah sakit dan berusaha tetap kuat sampai gejala ini berlalu.”
CVS telah mendikte hidup Horner. “Setiap pagi saya berbaring di kamar mandi dan berpikir apakah saya bisa menghadapi ini sendirian saja atau harus pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.”
Jika Horner salah mengambil keputusan, dia bisa mati karena dehidrasi. Cerita Horner ini dimulai pada 2011. Saat itu dia mengalami sakit perut yang parah, dan beberapa kali bahkan muntah darah. Meskipun beberapa kali ke rumah sakit, dokter bingung dengan penyakit konstan itu. Horner mulai mencari gejala penyakit itu sendiri di internet.
“Saya mencari gejala penyakit ini di internet, dan dokter spesialis kemudian mengonfirmasi bahwa saya mengalami Sindrom Muntah Siklus.”
Baru pada 2013 Horner didiagnosis menderita Cyclical Vomiting Syndrome. Sejak itu gejalanya memburuk, membuatnya harus terbaring di tempat tidur selama rata-rata lima hari per minggu.
Robin Dover, Ketua Asosiasi Penyakti Sindrom Muntah Siklik di Inggris, mengatakan, “CVS adalah kondisi yang kurang dapat dipahami di mana penderita biasanya sehat dan normal ketika mengalami gejala serangan melemahkan mual dan muntah tanpa henti.”
Untuk sebagian besar orang, serangan terjadi antara satu sampai empat hari, tapi bisa berlangsung lama sampai dua minggu untuk kasus yang ekstrem, dengan muntah sampai enam kali dalam satu jam.”
(win/win)