Jakarta, CNN Indonesia -- Nama gorila yang digunakan sebagai nama makanan selama ini hanya merujuk pada ukuran makanannya yang super besar. Namun kalau gorila ini dijadikan makanan, pastinya tak akan mengundang selera makan Anda.
Selain tak mengundang selera, daging gorila pastinya juga tak bisa disantap. Hanya saja, mahasiswa dari Kyoto University mengolah 'gorila' menjadi sebuah makanan. Tenang, ini bukan soal bagaimana rasanya makan daging gorila kok.
Mahasiswa dari universitas bergengsi ini menggunakan pengetahuan sains mereka untuk mengekstrak bakteri yang ada di dalam usus gorila West Lowland. Bakteri ini digunakan untuk membuat sebuah cheesecake. Bakteri usus gorila tersebut bernama
Lactobacillus gorillae.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Rocket News 24, mahasiswa membuat cheesecake tersebut untuk menghormati pemimpin baru universitas mereka, Juichi Yamagiwa. Bukan tanpa alasan mereka menghadirkan bakteri gorila ini. Bakteri gorila menjadi ide bahan pembuat kue karena sang pemimpin universitasnya adalah orang yang menemukan bakteri di usus gorila d pada tahun 2009 lalu.
Bakteri ini diekstrak dari usus, kemudian dibuat yogurt. Yogurt tersebut akhirnya dikreasikan untuk membuat cheesecake. Cheesecake tersebut diberi nama
Gorilla Frommage dan dijual di restoran Italia di kampus selama Open Campus.
Seporsi kue keju ini dijual dengan harga 3,20 USD. Mengutip The Daily Meal, seporsinya ada dua potong cheesecake yang disajikan yaitu cheesecake jahe dan juga cheesecake pisang. Rasa pisang? Ya, pasti akan aneh jika 'gorila' tak dipasangkan dengan pisang.
Yamagawa, pemimpin universitas sekaligus penemu bakteri ditantang untuk menyantap kue tersebut. Dan ternyata, dia mengatakan bahwa kuenya punya rasa yang cukup enak.
"Saya harap tamu mencicipi kue ini, merasakan pengalaman seperti seekor gorila dan mencoba melihat dunia dari perspektif yang berbeda," katanya.
(chs/chs)