Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut laporan dari The Reading Agency, yang melihat efek membaca untuk kesenangan pada orang dewasa dan anak-anak, disimpulkan membaca baik untuk Anda.
Manfaat lain membaca misalnya, peningkatan empati, hubungan yang lebih baik dengan orang lain, berkurangnya gejala depresi dan risiko demensia, serta meningkatkan kesejahteraan sepanjang hidup.
Dikutip dari Independent, The Reading Agency, badan amal yang misinya untuk menginspirasi orang agar lebih banyak membaca, melakukan penelitian skala besar untuk melihat dampak dari membaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti menganalisis 51 makalah dan laporan, yang diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir, yang sebagian besar meneliti dampak membaca pada literasi dan keberhasilan akademis.
Namun, penelitian ini mencari efek non-akademik membaca terhadap kesenangan, termasuk di antaranya meningkatkan komunikasi yang lebih baik antara orang tua dan anak-anak, meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan dan stres, serta pemahaman yang lebih besar terhadap budaya lain.
Beberapa informasi tentang demensia, berasal dari dua studi populasi di Amerika Serikat. Studi tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih banyak membaca, berbarengan dengan hobi lainnya, dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah. Khususnya membaca buku fiksi, dan majalah serta surat kabar yang lebih banyak.
Beberapa kesimpulan dari laporan penelitian tentang manfaat membaca terhadap budaya diambil dari studi pada 2007. Hasil penelitian tersebut yang paling konsisten dilaporkan adalah kemampuan untuk belajar tentang diri sendiri dan orang lain, belajar tentang populasi manusia yang beragam dan budaya lain, serta belajar tentang periode sejarah yang lain.
Responden yang lebih sering membaca juga dilaporkan memiliki kemampuan meningkat dalam memahami masyarakat dari etnis, budaya, dan perspektif politik yang lain. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penting bagi orang tua mendorong anak-anak mereka membaca untuk kesenangan.
Susan Elkin, wartawan, mantan guru dan penulis buku
Please Miss, We're Boys, mengajar bahasa Inggris anak-anak kelas menengah selama 36 tahun di Inggris memberikan saran. “Ini semua harus dilakukan dengan penstereotipan, panutan, dan harapan,” katanya.
“Anak laki-laki melihat ibu mereka membaca, tapi seringkali ayah mereka tidak, jadi mereka mencontoh. Mereka (anak laki-laki) juga cenderung lebih gelisah dan lebih lambat untuk dewasa dibandingkan saudara perempuan mereka.”
Beberapa kiat agar anak senang membaca dari Wilkinson adalah membawa anak-anak ke perpustakaan dan membuat mereka terlibat lebih dalam untuk kegiatan membaca, memastikan mereka melihat Anda membaca, bacakan buku kepada mereka dan bacalah bersama mereka, buatlah membaca jadi hal sehari-hari yang menyenangkan dan kegiatan yang Anda lakukan bersama.
(win/mer)