Pesta Dansa Pagi Hari, Cara Sehat Menikmati Dugem

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 06:36 WIB
Para pendirinya bertujuan untuk menciptakan energi dan komunitas pesta dansa elektronik sambil menikmati smoothie buah dan kopi, bukan obat-obatan dan alkohol.
Para pendirinya bertujuan untuk menciptakan energi dan komunitas pesta dansa elektronik sambil menikmati smoothie buah dan kopi, bukan obat-obatan dan alkohol. (Getty images/ kzenon/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- House music yang menggelegar, wajah-wajah berkilauan disorot lampu warna-warni, dan tubuh meliuk-liuk, bukanlah tipikal pagi yang biasa dilewati di hari kerja. Namun, itulah fenomena yang terjadi pada sejumlah anak muda berusia 20-an yang mengutamakan kesehatan, dan para pensiunan dugem yang tak lagi tertarik dengan pesta malam.

Pesta dansa di pagi hari dengan nama Morning Glory dan Daybreaker kian populer di banyak kota di penjuru dunia. Fenomena ini menimbulkan gerakan yang dikenal sebagai 'conscious clubbing' alias dugem dalam keadaan sadar.

Para pendirinya bertujuan untuk menciptakan energi dan komunitas pesta dansa elektronik sambil menikmati smoothie buah dan kopi, bukan obat-obatan dan alkohol yang selama ini umum terjadi di pesta ketika malam tiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini adalah tentang mengubah cara berpikir orang. Ini adalah tentang memperluas hati dan pikiran,” kata Samantha Moyo (28), pendiri Morning Gloryville, yang gelaran pestanya baru-baru ini pada Selasa lalu di klub sebuah klub terkenal Ministry of Sound di Kota London berhasil menarik ratusan orang dari pukul 06.30 sampai 10.30 pagi.

Para tamu klub disambut oleh pembawa acara yang menawarkan Free Hugs. Ini adalah sebutan untuk latihan yoga dan jasa pijat.

“Kami berusaha untuk membuat festival dalam keadaan tidak mabuk di lingkungan perkotaan,” kata Moyo, yang besar di Zimbabwe dan Inggris, yang sebelumnya berprofesi sebagai perencana acara. “Tujuan kami adalah untuk membawa (gerakan) Flower Power kembali ke kota.”

Flower Power adalah slogan yang digunakan pada akhir 1960-an dan awal 1970-an sebagai simbol perlawan pasif dan idiologi non-kekerasan.

Pendiri Daybreaker, Matthew Brimer mengatakan bahwa acaranya berisi beberapa pesta dansa dan teater yang bertujuan untuk mengambil manfaat dari jam-jam produktif di pagi hari. “Sudah ada kehidupan malam,” pikir Brimer pada 2013 silam ketika dia pertama kali menggelar pesta pagi pertamanya di New York.

“Bagaimana kalau kita buat kehidupan pagi?” Dan hasilnya lebih baik dari yang diharapkan. “Semua orang-orang ini memiliki energi di pagi hari. Mereka belum melewati hari yang panjang, tidak pula merasa kelelahan,” katanya.

Saat ini, Daybreaker telah menarik sampai seribu orang per satu kali pesta di New York.  Daybreaker juga sudah menyebar ke delapan kota di seluruh dunia, di antaranya London, Tel Aviv, dan Sao Paolo

Morning Gloryville lahir pada tahun yang sama di London. Sejak itu, pesta ini telah meluas ke sekitar puluhan kota, termasuk Roma, Melbourne, dan Tokyo.

Pesta-pesta ini biasanya dilaksanakan di sepanjang pekan, mengambil keuntungan waktu libur klub malam, dan minat masyarakat yang semakin berkembang untuk olahraga sebelum kerja. Perusahaan sponsor pun telah memerhatikan tren ini.

Mereka beramai-ramai menjadi sponsor acara. Salah satunya adalah merek minuman teh milik sebuah perusahaan global yang mensponsori acara pemutaran film, pesta dansa, dan pelayaran sungai di pagi hari.


(win/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER