Karya Seniman Indonesia di Ujung Sepatu Adidas Raksasa

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 01:15 WIB
Pharrell Williams, Todd James, dan Mr., telah mewarnai tempurung sepatu Adidas dengan karyanya. Kini, giliran seniman muda asal Indonesia unjuk gigi.
Diela Maharanie, seniman muda asal Indonesia yang menuangkan karya di atas reklame shelltoe Adidas raksasa berbahan dupleks berukuran sekitar 75x50 cm. (CNN Indonesia/ Hanna Azarya Samosir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mulai dari Pharrell Williams, Todd James, dan Mr., berbagai seniman dunia telah mewarnai tempurung sepatu Adidas dengan karyanya. Kini, giliran seniman muda asal Indonesia, Diela Maharanie, unjuk gigi.

Bukan di sepatu biasa, Diela menuangkan karya di atas reklame shelltoe raksasa berbahan dupleks berukuran sekitar 75x50 cm. Sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, Diela menggoreskan cat akrilik dan spidol dengan pola gambar bertema Indonesia.

"Saya mau menunjukkan keindahan alam Indonesia dengan menampilkan unsur flora dan fauna Indonesia dan beberapa tempat terkenal. Ada burung kasuari yang cuma ada di Papua, Rafflesia Arnoldi, dan Monas. Kita dikasih alam indah, harus diapresiasi," ujar Diela dalam jumpa pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun bertema Indonesia, warna-warni seni Diela ini terlihat selaras jika disandingkan dengan karya Mr., Pharrell, dan Todd James. Senior Brand Activation Manager Adidas Indonesia, Ivon Liesmana, mengatakan bahwa Diela memang didapuk karena karyanya selaras dengan napas Adidas.

"Kami memilih Diela karena dia merupakan salah satu seniman lokal yang sangat bertalenta. Karya orisinalnya juga penuh warna dan sangat anak muda sehingga sangat cocok dengan konsep kita," tutur Ivon.

Walaupun bekerja sama, Diela mengaku diberikan kebebasan penuh dalam menuangkan ide kreatifnya dalam karya. "Adidas sendiri memang mengutamakan orisinalitas jadi saya cukup diberi kebebasan," ucap Diela.

Berkat diberi kebebasan, Diela pun tak membutuhkan waktu panjang menggoreskan idenya ke atas papan. "Konsepnya terbentuk satu hari. Proses pengerjaannya hanya empat hari," tutur Diela.

Meskipun waktu pengerjaan relatif cepat, karya Diela dipajang di dua gerai Adidas dalam jangka waktu tak singkat. Reklame ujung sepatu tersebut dapat dilihat di gerai Adidas Grand Indonesia pada 14-22 Agustus. Setelah itu, karya ini akan diboyong ke Bandung untuk dipamerkan di gerai Adidas Paris van Java pada 24-31 Agustus.

Meskipun sudah dapat dipampang di reklame sepatu raksasa, Ivon belum dapat memastikan apakah karya Diela juga dapat diproduksi di ujung sepatu Adidas sungguhan.

"Adidas itu brand internasional. Untuk mengusulkan satu desain, tentu perlu proses panjang. Kami belum bisa memastikan itu," kata Ivon.

Kendati demikian, Ivon mengaku akan terus menggandeng seniman-seniman lokal untuk bekerja sama dengan Adidas. Ia pun mengaku sudah mengantongi nama untuk kolaborasi selanjutnya.

"Sudah ada, tapi rahasia. Tunggu saja," katanya.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER