LAPORAN DARI FINLANDIA

Apakah Warga Finlandia Benar-benar Bahagia?

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 11:44 WIB
Berdasarkan laporan Happiness Equality Index Europe 2015, Finlandia menduduki peringkat teratas sebagai negara terbahagia di Eropa.
Iiba Sirvio (17) bersama kawannya mengaku bahagia sebagai warga Finlandia. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Helsinki, CNN Indonesia -- Negara-negara di Skandinavia kerap menduduki peringkat atas dalam indeks kebahagiaan. Berdasarkan laporan Happiness Equality Index Europe 2015, Finlandia menduduki peringkat teratas sebagai negara terbahagia di Eropa. Menyusul di belakangnya, tercatat Belanda, Norwegia, Denmark, dan Islandia sebagai negara terbahagia di Eropa.

Sebaliknya, Hungaria, Ukraina, Kosovo, Bulgaria, dan Albania tercatat sebagai negara paling tidak bahagia dalam survei tersebut.

Survei ini dilakukan oleh Happiness Research Intitute, sebuah organisasi independen yang mengeksplorasi mengapa lingkungan yang satu dapat lebih bahagia dibandingkan yang lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan survei tersebut, Meik Wiking, CEO Happiness Research Institute, menjelaskan bahwa pihaknya mengevaluasi berbagai distribusi kebahagiaan dalam suatu negara. Survei ini menunjukkan bahwa warga dari negara-negara dengan tingkat kesetaraan yang tinggi menyatakan dirinya bahagia.

Di lain sisi, laporan “Human Development” 2014 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa Finlandia juga menduduki peringkat atas dalam hal bunuh diri. Tingkat bunuh diri di Finlandia adalah sekitar 18 orang per 100 ribu orang.

Jumlah tersebut dinilai tinggi bila dibandingkan Bulgaria dengan tingkat bunuh diri 19 jiwa per 100 ribu jiwa, atau Swedia yang berada pada angka 11 jiwa per 100 ribu jiwa.

Jadi, apakah orang Finlandia benar-benar bahagia? CNN Indonesia mencoba mewawancarai beberapa orang Finlandia secara acak untuk mendapatkan jawabannya.

Markku Tapani, 57 tahun, perancang acara

Ya, saya bahagia saat ini. Saya punya seorang istri dan tiga orang anak. Mereka semua sehat dan bahagia. Dan bagi saya, itu adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Itulah kebahagiaan, sesuatu yang tidak akan pernah bisa dibeli dengan uang.

Bagi saya, kebahagiaan bukanlah terkait materi, melainkan memiliki sesuatu yang tidak akan pernah bisa dibeli dengan uang. Saya kenal beberapa teman kaya dan mereka tampak tidak bahagia. Salah satu faktor yang membuat mereka tidak bahagia adalah keluarga yang tidak harmonis.

Dan kalau boleh saya membandingkan, saya dapat bilang bahwa saya jauh lebih bahagia pada tahun 1980-an. Mengapa? Alasannya adalah saat itu jauh berbeda dengan saat ini. Tidak ada teknologi yang secanggih sekarang. Manusia hanya menjalankan hidupnya sehari-hari tanpa banyak tahu hal-hal buruk yang terjadi di dunia.

Sementara, kini, Anda dapat dengan mudah mendapatkan berita dan banyak di antaranya yang merupakan berita buruk. Saya rasa itu turut memengaruhi kebahagiaan seseorang. Namun, ya, tidak dapat dimungkiri bahwa teknologi banyak memberikan manfaat.

Menurut saya, dua masalah terbesar di Finlandia saat ini adalah alkohol dan pengangguran. Jumlah pengangguran dan pecandu alkohol semakin tinggi tiap tahunnya. Dua faktor ini menunjukkan bahwa tidak semua orang Finlandia bahagia.

Ari Vatanen, 63 tahun, politisi dan atlet

Satu hal yang membuat orang Finlandia bahagia adalah keindahan alamnya. Ketika Anda membuka mata di pagi hari, alam yang asri seperti ikut menyambut Anda. Pagi ini ketika saya bangun, saya langsung dapat menikmati keindahan danau di dekat rumah saya. Danau di Finlandia sangatlah bersih. Anda bahkan bisa meminum airnya tanpa takut terkena penyakit.

Jendela ruangan tempat saya bekerja di rumah langsung mengarah ke pepohonan yang hijau. Dan ketika ada sahabat atau teman yang berkunjung, Anda bisa berbincang di halaman belakang rumah dengan udara yang bersih dan pemandangan yang alami. Itu adalah sebuah keistimewaan yang dapat dinikmati orang Finlandia.

Finlandia adalah negara yang sangat aman dan stabil, namun agak membosankan. Pajak yang dikenakan pada warga Finlandia sangat tinggi. Semuanya dikontrol secara berlebihan oleh pemerintah. Kami telah kehilangan kebebasan kami. Kami hanya bisa mengeluh di antara kami sendiri, sementara orang Perancis telah memanjat “tembok” ini sejak lampau.

Situasi ekonomi yang meresahkan merupakan masalah utama kami. Atas nama egalitarianisme, kesuksesan menjadi sesuatu yang “setengah terlarang” dan karenanya hanya mereka yang benar-benar berbakat yang bisa berhasil. Ketidakharmonisan keluarga, kesepian, dan alkohol adalah beberapa masalah utama yang dihadapi warga Finlandia saat ini.

Marjaana Aho-Pohlman, 52 tahun, penyewa apartemen

Sebagai seorang Finlandia, saya merasa bahagia. Namun, bukan berarti saya mau tinggal di negara ini. Bila saya tinggal di negara ini, saya akan merasa tidak bahagia. Sekarang saya tinggal bersama suami saya di Amerika Serikat. Finlandia hanyalah tempat yang saya kunjungi beberapa kali.

Mengapa begitu? Finlandia saat ini tidak bergerak ke arah yang lebih baik. Banyak orang yang tidak memiliki uang. Maka menurut saya, langkah yang seharusnya diambil pemerintah adalah keluar dari eurozone. Bila tidak, Finlandia akan berakhir seperti Yunani!

Meski demikian, saya sepakat kualitas hidup di Finlandia sangat baik. Anda bisa hidup tanpa harus bekerja. Siapapun bisa mengenyam pendidikan dengan kualitas terbaik di Finlandia dan semuanya gratis. Begitu pula dengan kualitas air yang begitu bagus.

Namun, apakah itu berarti saya percaya pada pemerintah? Tidak. Saya pikir mereka tidak mengambil keputusan dengan benar. Dan saya juga tidak memercayai survei yang menyatakan Finlandia sebagai negara terbahagia di kawasan Eropa.

Iiba Sirvio, 17 tahun, pelajar

Oh, ya, saya bahagia. Namun, saya akan lebih bahagia bila jumlah pekerjaan rumah dari sekolah bisa dikurangi.

Apa yang membuat saya bahagia? Alasannya adalah Finlandia merupakan tempat yang nyaman untuk dihuni. Udaranya bersih, orang-orangnya baik, dan Anda bisa ke mana saja sesuka hati. Anda bisa lihat bahwa mereka benar-benar bahagia.

Menurut saya, orang Finlandia adalah pribadi yang baik meskipun mereka sangat pendiam. Saya pernah mengunjungi Belgia, dan saya melihat orang-orang di sana jauh lebih banyak bicara dibandingkan orang Finlandia.

Mereka tampak lebih ramah dan terbuka. Namun, saya tidak masalah dengan sifat pendiam orang Finlandia selama mereka terus bersikap baik. Bagaimanapun ini adalah Finlandia. Sifat pendiam adalah ciri khas kami.

Piilla, 50 tahun, pengajar

Saat ini saya sedikit tertekan karena harus menyelesaikan tesis saya untuk program master di bidang musik. Namun, normalnya, saya bahagia. Apalagi, Desember mendatang saya akan menjadi seorang nenek.

Saya pikir alam berperan penting untuk tingkat kebahagiaan seseorang. Ketika saya merasa begitu tertekan, saya akan pergi ke hutan. Baru-baru ini, saya begitu tertekan karena tesis saya dan memutuskan pergi ke hutan selama seminggu.

Di hutan itu, ada sebuah pondok kecil yang biasa saya huni untuk beberapa saat. Juga sebuah danau, di mana saya bisa berenang dengan bebas. Menghabiskan waktu di hutan membuat saya merasa lebih baik dan mendapatkan banyak inspirasi untuk tesis yang saya kerjakan.

Selain itu, kriminalitas yang rendah, orang-orang yang bisa dipercaya, serta udara yang bersih membuat saya begitu bahagia. Ya, orang Finlandia memang sangat pendiam, dan saya merasa seperti bukan orang Finlandia pada umumnya karena saya sangat suka bicara. Namun, mereka bisa dipercaya dan itu yang membuat saya nyaman dan bahagia.


(yoh/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER