Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini kita tumbuh dengan fakta dasar tentang kesehatan bahwa vitamin baik bagi kita. Maka masuk akal jika banyak orang yang mengonsumsi suplemen dan menggunakan krim yang mengandung vitamin C dan E untuk menjaga kulit tetap terlihat muda.
Vitamin C dan E populer karena memiliki khasiat sebagai antioksidan. Para pembuat suplemen menjanjikan bahwa antioksidan dapat melindungi sel-sel yang menyusun kulit dan organ internal dari kerusakan karena radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul yang diproduksi oleh tubuh kita ketika kita memproses oksigen, yang juga bisa kita hirup dari udara tercemar dan asap rokok. Mereka mengatakan bahwa kerusakan ini adalah penyebab penuaan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebuah bukti terbaru mengungkap bahwa suplemen antioksidan tidak hanya kerap tidak diperlukan, tapi juga bisa berbahaya, alih-alih memberikan manfaat.
Penelitian baru mengungkap bahwa mengonsumsi vitamin C dan E tambahan dapat mematikan kemampuan tubuh untuk melindungi diri dari penyakit dan kerusakan, sehingga dapat meningkatkan bahaya akan kematian dini.
Berikutnya, kedua vitamin tersebut bahkan bisa mencegah Anda mendapatkan manfaat positif olahraga.
Vitamin C dan E adalah kunci industri kecantikan yang bernilai triliunan rupiah, dipasarkan sebagai obat awet muda yang mujarab. Namun, penelitian baru melaporkan, suplemen vitamin C dan E bahkan dapat membuat kulit menua lebih cepat.
Telah diketahui sebelumnya, radikal bebas dapat memecah membran pelindung sel-sel tubuh dan merusak DNA. Pada akhirnya kondisi tersebut membuat sel-sel lebih cepat menua serta meningkatkan risiko berkembangnya mutasi kanker.
Namun, Institut Buck di California yang melakukan penelitian penuaan, bulan ini menerbitkan laporan yang mengatakan bahwa radikal bebas penting untuk penyembuhan kulit dan regenerasi yang sehat pada orang-orang di bawah usia 50 tahun.
Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap tikus. Mereka membesarkan tikus dengan radikal bebas berlebihan, dengan harapan melihat kulit tikus mengalami kerutan lebih cepat. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya, kualitas kulit tikus menjadi lebih baik.
Michael Velarde, penulis utama studi mengatakan, ketika para ilmuwan meyakini radikal bebas berbahaya bagi kulit, tampaknya alam telah memanfaatkan kekuatan mereka untuk mengoptimalkan kesehatan kulit, meskipun cara kerja yang tepat proses tersebut belum dipahami.
Hanya sekali kita melewati usia 50, di mana tempat penyimpanan energi sel-sel kulit akan menipis dan aus, dan manfaat radikal bebas akan pergi, kata para peneliti. Jadi, mereka melanjutkan, perempuan di bawah usia 50 tahun yang menggunakan vitamin C dan E untuk menjaga kulit mereka tetap terlihat muda, sebenarnya justru membuat kulit menua lebih cepat.
(win/mer)