Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang atlet remaja di Texas, Amerika Serikat, yang akan memulai tahun pertama sekolahnya minggu ini, sedang berjuang untuk hidup melawan amuba langka pemakan otak setelah dia berenang di danau.
Michael Riley Jr (14) saat itu sedang berlatih dengan regu olahraga dan pelatihnya pada 13 Agustus kemarin. Remaja itu kemudian memutuskan untuk lompat ke danau di Sam Houston Jones State Park, dekat Lake Charles, Louisiana, AS.
Satu minggu berlalu, Michael, pemegang tiga kali juara Olimpiade Junior untuk lari cross country, saat ini sedang dalam kondisi medis koma. Dia didiagnosis terserang primary amoebic meningoencephalitis
atau amuba air tawar pemakan otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laman NY Daily, baru sekitar 125 kasus primary amoebic meningoencephalitis yang tercatat di Amerika Serikat dalam 50 tahun terakhir ini. Tingkat kelangsungan hidup orang yang terserang penyakit ini hanya tiga persen.
Keluarga Michael yang berasal dari Houston, Texas, bercerita bahwa siswa yang mendapat gelar kehormatan tersebut bangun di pagi hari pada 19 Agustus. Dia merasakan sakit kepala dan deman ringan.
Ibu Michael, Cassandre, membawa putranya ke klinik lokal. Namun, tidak ada diagnosis pasti yang dibuat. Remaja itu lantas melakukan persiapan untuk masuk sekolah menengah atas. Dia bahkan memangkas rapi rambutnya pada hari berikutnya.
Namun, pada hari Jumat, pandangan Michael semakin tidak jelas, lehernya sakit, dan sakit kepalanya kian tidak tertahankan. Dokter di Rumah Sakit Anak Texas West Campus mengetahui bahwa dia tertular amuba pemakan otak, naegleria fowleri.
Menurut keterangan keluarganya, para dokter meyakini, amuba mematikan tersebut masuk ke tubuh Michael melalui air yang dipaksa masuk dalam hidungnya saat dia melompat ke danau. Amuba, yang menempel pada saraf lalu masuk ke bagian otak lobus frontal menyebabkan primary amoebic meningoencephalitis.
Dokter mengenali gejala yang dimiliki Michael karena kasus serupa yang mereka tangani hanya tiga minggu sebelumnya. Pada kasus tersebut, sang anak tidak berhasil diselamatkan.
Michael segera dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Texas di Houston. Di sana, para dokter memberikan obat percobaan dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC).
Pada 2013, obat yang sama diberikan untuk seorang remaja Arkansas, Kali Hardig, yang selamat dari amuba tersebut, di samping fakta bahwa amuba itu telah membunuh sekitar 97 persen korbannya tersebut.
Senin malam kemarin, keluarga Michael mengatakan, otak sang putra masih dalam kondisi bengkak. “Dia dalam kondisi kritis, dan setiap jam adalah permainan menunggu, apakah dia akan berhasil melalui ini,” kata mereka.
Primary amoebic meningoencephalitis adalah penyakit langka yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh amuba yang disebut naegleria fowleri, yang tertanam sendiri ke otak korbannya. Biasanya ketika air yang terinfeksi amuba masuk ke hidung.
Amuba ini tumbuh di endapan di bagian bawah kolam yang hangat, tergenang, dan menjadi paling aktif pada suhu sekitar 29 derajat celsius. Air relatif harus mencapai suhu tinggi agar parasit mencapai angka yang bisa mengancam manusia.
Pejabat kesehatan di Amerika Serikat mencatat, hanya 125 kasus penyakit ini terjadi di AS dalam 50 tahun terakhir. Hanya dua orang lolos dari lubang kematian. Korban lain yang selamat ada di Meksiko.
Perenang bisa mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan cara: menjaga kepala tetap berada di atas air, menggunakan klip hidung atau menutup hidung mereka ketika berada di dalam air, dan menghindari mengaduk endapan air di dangkalan.
(win/mer)