Konsep absurd Anhar Setjadibrata baru akan terasa ketika menelusuri jalan setapak berbatu menuju kamar masing-masing. Kamar yang dimiliki oleh Tugu Hotel Bali mirip dengan konsep bungalo, namun sedikit lebih tertutup dari mata publik.
Desain jalan yang bergang dan organis, ditambah dengan beragam jenis tanaman serta patung, arca, serta hiasan taman yang ada, sungguh membawa pengunjung seolah-olah masuk ke sebuah desa penuh dengan tanaman dan gang yang berliku-liku. Kamar-kamar yang ada mewakili 'rumah' para penduduknya.
 Hotel Tugu Bali (CNNIndonesia/Endro Priherdityo) |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu tiba di kamar, pengunjung akan dikejutkan dengan konsep lain yang dibuat oleh Anhar, privasi kelas tinggi. Ada empat tipe kamar dalam Tugu Hotel Bali, mulai dari Dedari dan Rejang yang paling umum, kemudian 'naik kelas' ke Kampoeng, lalu Walter Spies, hingga yang paling eksklusif adalah tipe Puri Le Mayeur.
Anhar menjamin satu hal dalam setiap kamar yang disediakan Hotel Tugu, privasi dan dunia penghuninya sendiri. Dari balik pintu luar, terdapat sebuah taman kecil dengan sebuah kolam ikan koi yang cantik. Memasuki kamar dengan pintu yang hanya bisa dibuka tanpa kunci dari dalam, suasana romansa menyeruak memenuhi sudut mata memandang.
Sebuah ranjang dengan tiang kelambu terbuat dari kayu jati kuno memanggil-manggil hangat. Terdapat pula beberapa sofa, meja dan lemari yang semuanya terbuat dari kayu jati. Aneka lemari pun hanya dapat dikunci dengan kait kayu seperti selayaknya lemari zaman 'mbah buyut'. Tapi jangan salah, di dalamnya, kecanggihan teknologi siap menjaga barang-barang pengunjung.
Suasana romantis dan hangat pun semakin kuat dengan aroma terapi campuran wangi lavender dan serai. Dari balik jendela besar di seberang ruangan, ternyata tersimpan sebuah kolam renang mungil beratapkan pergola kayu yang masih dapat melihat langit Bali. Kolam renang tersebut dikelilingi taman di sisi-sisinya, dan sebuah ayunan cantik.
Tak perlu khawatir akan diintip oleh seseorang, lantaran meskipun beratapkan langit, seluruh sisi kolam renang di halaman belakang ini terlindung oleh pagar, dan di ‘tetangga' kiri, kanan, ataupun di atas sudah didesain tidak dapat mengintip.
Kesan kawin dengan alam tak hanya ada di kolam renang, di kamar mandi pun pengunjung akan menemukannya, tersembunyi di balik daun jendela kuno yang lapuk dimakan rayap.
Jendela ini persis di samping bathtub, dan ketika jendela di buka, maka pemandangan taman cantik di luar kamar beserta dengan kolam ikan menyapa pengunjung yang ingin menikmati berendam ataupun sensasi mandi dengan pemandangan alam, sensual.
Kamar mandi pun dilengkapi dengan seperangkat alat mandi dan juga sabun aroma terapi serai. Ditambah dengan taburan bunga yang sudah disiapkan, mandi serasa lebih menyenangkan dan menenangkan.
"Untuk yang kamarnya di lantai atas, memang tidak ada kolam renang, namun ada bathtub di balkon yang dapat memandang pantai," kata Retno.