Jakarta, CNN Indonesia -- Kota Bunol di timur Spanyol berlumuran cairan merah. Bukan darah, tapi akibat perang lempar tomat yang telah menjadi tradisi tahunan sejak tujuh dekade silam.
Seperti dilansir Reuters, puluhan ribu orang melemparkan sekitar 170 ton tomat setiap tahunnya. Tak hanya warga lokal, turis mancanegara juga turut serta.
Mereka berkerumun di sisi jalan, saling melempar dengan senjata sekitar tujuh truk tomat yang telah dihancurkan. Beberapa dari mereka terlihat memakai kacamata khusus untuk melindungi mata mereka dari hujan tomat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini gila, seperti pesta pora liar antara tomat dan manusia," ujar turis dari Australia, Evaran James.
Beberapa rumah dan toko pun terlihat dilapisi kain untuk melindungi bangunan dari cairan merah dan biji-bijian tomat.
Pertarungan Tomatina ini awalnya merupakan pesta spontan yang dilakukan warga desa di Spanyol pada 1945. Sempat dilarang pada masa pemerintahan Francisco Franco medio 1950-an, perhelatan ini kembali digelar dan menyedot perhatian internasional selama beberapa tahun belakangan.
(mer)