Pria yang Selalu Bugil Selama 40 Tahun karena Alergi Pakaian

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2015 09:02 WIB
Subal Barman, seorang petani asal India, tak pernah mengenakan baju dan selalu tampil tanpa busana ke manapun ia pergi selama 40 tahun.
Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Subal Barman, seorang petani asal desa Rajpur, Bengal Barat, India, tak pernah mengenakan baju dan selalu tampil tanpa busana ke manapun ia pergi selama 40 tahun. Bukan karena primitif, tapi Barman memang tak bisa mengenakan pakaian lantaran alergi.

“Sejak kecil saya tidak bisa mengenakan pakaian. Ada sensasi terbakar dan tak tertahankan pada kulit saya,” katanya seperti dilansir pada The Mirror.

Barman alergi dengan semua bahan pakaian yang menyentuh kulitnya, termasuk seprai. Selama 40 tahun terakhir, ia tak pernah tidur menggunakan seprai atau alas tidur yang berbahan dasar kain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia didiagnosis dengan kondisi langka ketika berusia lima tahun, dan lagi ketika ia berusia 17 tahun oleh petugas medis setempat. Tapi kemiskinan membuatnya tak mampu mencari pertolongan medis ke kota.

Sebaliknya, ia justru nyaman dengan kehidupannya yang lebih mirip suku pedalaman yang tak menggunakan pakaian. Warga desa tempat ia tinggal pun sudah terbiasa melihatnya berkeliaran tanpa busana.

“Tetangga saya untungnya terbiasa dengan saya. Mereka pikir itu normal dan tidak pernah mengeluh,” katanya menjelaskan. “Mereka tahu saya punya masalah alergi selama bertahun-tahun, sehingga mereka tak pernah mengganggu saya.”

Meski menderita kondisi kulit langka, Barman tak mau penyakit merusak kehidupan sosialnya. Ia tak pernah malu pergi ke tempat umum, bahkan menghadiri pernikahan tetangga, pesta, dan ke kuil tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya.

Namun, cuaca memberi masalah tersendiri untuknya. “Saya harus mandi beberapa kali sehari di musim panas karena kulit saya terlalu sensitif terhadap panas,” ujarnya. “Saya tidak bisa mengatasi sensasi berduri pada kulit, air adalah satu-satunya hal yang membantu.”

Alergi memang tak memengaruhi pekerjaannya sebagai petani. Tapi, pria yang kini tinggal sendirian sejak ayah dan ibunya meninggal dunia, masih hidup membujang.

“Tidak ada keluarga yang mau anak perempuan mereka menikah dengan saya karena malu. Saya tidak punya pilihan. Saya harus hidup dan saya tahu saya akan sendirian selamanya. Ini adalah takdir saya. Bersedih dan depresi tidak akan mengurangi masalah saya,” kata Barman.

Seorang juru bicara untuk British Skin Foundation, Profesor Hywel Williams, mengatakan bahwa Barman mungkin menderita suatu bentuk Dysaesthesia, yang merupakan sensasi tidak menyenangkan yang abnormal ketika seseorang disentuh, biasanya disebabkan oleh kerusakan pada saraf perifer.

“(Gejala) Dysaesthesia antara lain sensasi tertusuk jarum, terbakar, kesemutan, dan sensasi benda merayap pada kulit. Dysaesthesia dapat terjadi karena sejumlah kondisi, seperti europati diabetik atau multiple sclerosis. Biasanya terjadi pada bagian lokal dari tubuh,” ujar Prof Williams menjelaskan.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER