Bocah Pemakan Segala, Hobi Mengunyah Sofa hingga Sikat Toilet

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2015 13:35 WIB
Lily Mullins baru berusia 2 tahun. Tapi gadis cilik ini bisa memakan benda apa saja yang ada di rumahnya, termasuk yang bukan makanan sekalipun.
Lily Mullins, gadis cilik penderita Pica (Dok. Kate Ovington via Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lily Mullins baru berusia 2 tahun. Tapi gadis cilik ini bisa memakan benda apa saja yang ada di rumahnya, termasuk yang bukan makanan sekalipun.

Bocah yang berasal dari Weybridge, Surrey, Inggris, itu menderita Pica, yaitu penyakit pola makan aneh, yang bisa memakan benda apa saja termasuk non-pangan tanpa gizi. Hingga sekarang, sudah banyak benda-benda aneh yang coba dikunyahnya, seperti kuas, spons mandi, pakaian, rambut boneka, tikar, sofa, bahkan sikat pembersih kamar mandi.

Ibunya, Kate Ovington (27), harus mengawasinya terus-menerus. “Saya selalu khawatir dengan apa yang akan dimakan Lily,” katanya, seperti dilansir dari laman Mirror. “Saya mencoba untuk mengatakan bahwa benda-benda yang ia letakkan di dalam mulut bisa membuatnya sakit, tapi dia tidak mengerti.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lily mulai mengalami kebiasaan makan yang tidak biasa sejak bayi. Awalnya, Kate hanya berpikir bahwa Lily layaknya bayi lain yang gemar memasukkan benda apa saja ke dalam mulut karena penasaran.

“Tapi kemudian dia mulai benar-benar menggigit spons dan mencoba menelannya,” ujarnya. “Orang-orang mengatakan bahwa itu hanyalah kebiasaan aneh anak-anak, tapi saya tahu ada sesuatu yang lebih dari itu.”

Dokter pun dibuat bingung dengan kondisi Lily, tapi akhirnya mereka mendiagnosisnya dengan Pica.

Yang lebih mengkhawatirkan, minat Lily terhadap makanan normal semakin memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Dia tidak menyukai makanan apapun selain apel dan stroberi.

Mengenal Penyakit Pica

Pica biasa terjadi pada anak-anak, ibu hamil dan orang dewasa. Penderita Pica biasanya mengonsumsi makanan yang tidak masuk akal, seperti tanah, pasir, kapur, puntung rokok, lampu, bulu bahkan kotoran binatang.

Penyebabnya hingga kini masih belum diketahui dengan jelas. Tapi beberapa peneliti menduga kurangnya zat besi dan anemia memicu pola makan tersebut.

Penggunaan obat-obatan hanya diperlukan jika penderita Pica sudah mengalami gangguan atau penyakit mental. Yang terpenting dalam mengobati penderita Pica adalah terapi perawatan medis dan psikologis.

Penderita Pica juga rentan terhadap beberapa masalah kesehatan, antara lain muntah, sembelit, infeksi, penyumbatan di usus dan lambung, tersedak, serta keracunan.



(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER