Jakarta, CNN Indonesia -- Bisakah stres menimpa anak-anak? Tentu saja bisa, pasti demikianlah jawaban para ahli medis dan psikolog masa kini. Banyak hal jadi sumber stres pada anak-anak.
Mulai dari masalah tugas sekolah, hubungan pertemanan bahkan mungkin juga hubungan dengan orang tua. Jika stres sudah menyerang anak, tak ada cara lain sebelum anak bisa melanjutkan keseharian tanpa terganggu kecuali menemukan sumber stres dan menyelesaian masalahnya.
Namun sebelum itu anak harus juga dibantu untuk meringankan beban stresnya sendiri. Salah satunya menurut para ahli adalah dengan menjaga kecukupan waktu tidur yang berkualitas untuk anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan sampai enam jam tidur berkualitas, dikombinasikan dengan gaya hidup yang baik, dapat mengurangi stres pada anak.
Mendapatkan tidur di malam hari yang nyenyak dan nyaman, akan mengurangi dampak stres yang meningkatkan hormon kortisol pada anak. Hormon kortisol adalah hormon yang diproduksi kelenjar adrenal pada saat manusia mengalami tekanan untuk mengatur kardiovaskular, metabolisme dan kekebalan sistem tubuh.
Memang produksi kortisol dalam jangka pendek akan menyiapkan tubuh untuk bereaksi terhadap stres dengan respon ‘melawan atau kabur’ dari pemicu stres, paparan kortisol yang terus menerus dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kesehatan seperti penyakit jantung, kelebihan berat badan dan depresi.
"Sangat penting bagi orang tua untuk memberi pendidikan kepada anaknya pada usia dini tentang pentingnya konsistensi dan kebiasaan tidur sehat," kata pemimpin penelitian itu, Jinshia Ly, dari Universitas Montreal, Kanada.
Dalam studi itu, para peneliti meneliti 220 anak yang berumur dari delapan sampai 18 tahun, kemudian, anak-anak tersebut memberikan sampel air liur untuk mengukur kadar hormon kortisol mereka.
Alhasil, para peneliti itu menemukan bahwa kualitas tidur yang rendah akan meningkatkan kadar kortisol mereka. Ini berarti jika anak sudah dalam kondisi stres maka kondisi itu akan semakin parah.
Sebaliknya jika kualitas dan kuantitas tidur anak dijaga akan lebih sedikit risiko peningkatan kadar kortisol dalam otak yang berarti pula kondisi stres yang sedang mereka alami juga bisa lebih mereda.
Ly menceritakan, jika Anda tidur tanpa terbangun di malam hari, dan merasa baik di pagi hari serta tidak adanya masalah tidur seperti mimpi buruk, apnea dan mendengkur, hal ini menunjukkan anda memiliki kualitas tidur yang baik.
(utw/utw)