Jakarta, CNN Indonesia -- Ashley Alexander sangat suka memiliki kulit yang berwarna kecokelatan. Oleh karenanya, dia senang berjemur selama beberapa jam dan setelahnya dia mengoleskan
baby oil. Alexander yang bekerja di NHS melakukan tanning dalam jangka waktu yang lama saat berlibur beberapa waktu lalu.
"Pada dasarnya saya memperlakukan tubuh saya seperti sosis di panggangan. Saya terlahir dengan kulit pucat, maka tanning adalah cara paling tepat untuk meningkatkan kepercayaan diri," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Huffington Post, di bulan Oktober tahun lalu, dia didiagnosis menderita kanker kulit yang ganas. Ini diketahui karena adanya tahu lalat baru yang muncul di punggungnya.
Setelah tahi lalat ini muncul dia mengaku menunggu enam bulan untuk memeriksakannya ke dokter. Dia mau ke dokter karena tahi lalat ini terasa gatal.
"Pada akhirnya ibu saya yang memaksa untuk pergi ke dokter dan memeriksakannya."
Dia pun pergi ke University Hospital Crosshouse di Kilmarnock. Di rumah sakit inilah, dokter mengangkat tahi lalat dan memengaruhi jaringan tisu sepanjang dua cm.
Dia pun melakukan beragam tes. Akhirnya dia didiagnosis berada di tahap satu melanoma ganas. Menurut NHS, melanoma adalah tipe kanker kulit yang bisa menyebar ke organ lain di seluruh tubuh. Gejala paling umum dari melanoma adalah munculnya tahi lalat baru.
Dokter pun mengatakan kalau di jaringan tisu di kulit punggungnya harus diangkat.
Dokter terpaksa menghilangkan kulit Alexander dalam ukuran yang cukup besar. Prosedur tersebut meninggalkan bekas luka di punggungnya.
Satu tahi lalat sudah terangkat, tapi dia masih punya empat tahi lalat lagi di tubuhnya. Namun untungnya, semua ini akan dihilangkan segera dari tubuhnya di awal bulan nanti. Kini, perempuan berusia 27 tahun dari Cumnock, Ayrshire ini memberi peringatan kepada semua orang tentang bahayanya paparan matahari yang berlebihan.
Dia pun menggunakan krim antimatahari SPF 50 dan menggunakan baju berlengan panjang jika memungkinkan.
(chs/mer)