Pesan Singkat Dokter Bisa Cegah Penyakit Ganas

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 14:38 WIB
Konsultasi kesehatan tak hanya terjadi di ruangan praktik medis. Layanan pesan singkat kesehatan juga manjur mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke.
Ilustrasi perempuan memegang ponsel. (CNN Indonesia internet/ Jeshoots)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut sebuah studi terbaru dari Australia, hubungan antara dokter dan pasiennya melalui layanan pesan singkat (SMS) sangat penting, hal tersebut dapat mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke pada pasien.

Untuk membuktikan hal ini, para peneliti mengirimkan empat pesan singkat setiap minggunya kepada 350 pengidap penyakit jantung, sedangkan 350 lainnya tidak mendapatkan pesan singkat tersebut.
 
Para pasien tersebut didominasi oleh kaum lelaki, berumur 58 tahun, yang mengidap obesitas serta penyakit tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Dilansir dari laman Reuters, pesan singkat itu berisi pesan, misalnya tentang peringatan pola makan, olahraga lebih, serta larangan merokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah enam bulan, pasien-pasien yang mendapatkan pesan singkat secara teratur, sukses dalam mengurangi berat badan, tekanan darah, kolesterol dan konsumsi rokok mereka.

"Keuntungan dari olahraga, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan melalui peringatan layanan pesan singkat sangat penting," ujar Clara Chow, seorang peneliti kardiologi dari Universitas Sydney, Australia.

"Sebagai dokter, kami ingin mengatasi beberapa faktor risiko pada pasien kami yang telah mengalami serangan jantung," tambahnya.

Ia menambahkan, jika faktor-faktor risiko tersebut berkurang dalam jangka panjang, mereka berharap dapat mengurangi risiko seperti penyakit jantung.

Sebelumnya, penelitian terkait layanan pesan singkat antara dokter dan pasiennya telah dilakukan, tapi tidak semua studi itu berakhir dengan sukses.

Menurut perhitungan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya enam miliar masyarakat dunia memiliki telepon genggam. Hal tersebut menunjukkan bahwa program SMS tersebut akan efektif, jika melihat dari angka pengguna telepon genggam itu sendiri.

Selain itu, badan kesehatan dunia (WHO) memperingatkan bahwa terdapat 17,5 juta orang yang tewas karena penyakit kardiovaskular setiap tahunnya, seperti serangan jantung dan stroke.

Mereka juga menuturkan bahwa pengurangan konsumsi rokok, dibarengi dengan olahraga selama setengah jam setiap harinya serta mengonsumsi buah dan sayuran, dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Namun, menurut Zubin Eapen dan Eric Peterson dari Universitas Durham, Inggris, masih belum jelas apakah kebiasaan baik itu dapat tetap terjaga ketika para dokter berhenti mengingatkan mereka.

"Langkah-langkah ini harus dilakukan untuk merubah perilaku jangka panjang dan dapat digunakan sebagai pencegahan dan upaya manajemen penyakit kronis," tegas Eapen. (win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER