Alergi Susu Sapi, Perlu Dipahami dan Ditangani

Dina Agustina | CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2015 12:47 WIB
Alergi protein susu sapi memiliki gejala yang dapat terlihat di usia enam bulan pertama di bagian tubuh tertentu si bayi.
Ilustrasi bayi minum susu (Detikcom Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Mengenali alergi menjadi langkah pertama yang paling penting dalam manajemen alergi susu sapi." Demikian disampaikan Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) Konsultan Ahli Alergi Imunologi dari RSCM dalam sebuah acara diskusi, kemarin (10/10).

"Dengan mengenali gejala alergi berikut penyebabnya secara tepat," ia menambahkan, "anak dengan alergi susu sapi dapat memperoleh penanganan yang tepat sehingga tumbuh kembang nya akan optimal.”

Alergi protein susu sapi memiliki gejala yang dapat terlihat di usia enam bulan pertama setelah lahir di bagian tubuh tertentu si bayi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemicunya adalah saat sistem imun anak menganggap protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya atau asing yang tidak dikenali. Dengan demikian timbul gejala reaksi alergi.

“Setelah mengenali gejala alergi pada anak, segera konsultasikan ke bagian medis agar mendapatkan penanganan dan pemberian nutrisi yang tepat,” kata Dr. Zaki.

Sistem pencernaan terganggu akan mengakibatkan sulitnya pertambahan berat badan yang dialami oleh anak penderita alergi susu sapi masih banyak ditemukan.

Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang tepat dalam penanganan alergi susu sapi sangatlah penting. Apabila gejala ini dibiarkan begitu saja akan mempengaruhi perkembangan dan kecerdasan otak sang anak.

“Pertumbuhan fisik yang diukur dari pertumbuhan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, merupakan ciri anak yang bertumbuh dengan baik,” papar Dr. Anna Tjandrayani, SpA(K), pakar tumbuh kembang anak di RSAB Harapan Kita.  

“Nutrisi yang tepat dan lengkap menjadi dasar untuk tumbuh kembang yang optimal, di antaranya protein yang mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh serta bahan pembentuk hormon, enzim, dan antibodi, serta zat besi untuk peningkatan konsentrasi, kecerdasan, pengendalian diri dan emosi, penerimaan dan pemrosesan informasi, serta daya ingat,” kata Dr. Anna panjang lebar.

Lain halnya dengan anak yang menderita alergi susu sapi. Sang ibu harus memperhatikan protein yang tepat untuk mengganti semua kandungan protein yang terdapat pada susu sapi.

“Penanganan dasar yang dapat dilakukan untuk penderita alergi susu sapi adalah dengan menghindari protein susu sapi atau produk turunannya," Dr. Zaki menyarankan.

"Susu dengan protein kedelai dapat dijadikan pilihan yang tepat dan aman dalam penanganan masalah seperti ini, karena dapat ditoleransi dengan baik dan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutri anak."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER