Jakarta, CNN Indonesia -- Dari waktu ke waktu selalu ada tempat tujuan wisata baru yang bisa dikunjungi. Namun apakah itu berarti jumlah pengunjung wisata juga bertambah? Belum tentu. Apalagi, katakanlah untuk museum. Selama ini museum di Indonesia disebutkan mengalami penurunan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun.
Karenanya dibutuhkan sebuah inovasi untuk membuat museum jadi tempat yang lebih menarik. Selama ini museum hanya dikesankan sebagai tempat penyimpanan benda seni dan bernilai sejarah yang hanya digunakan untuk fungsi pendidikan. Hingga tak banyak masyarakat yang tertarik untuk mengunjunginya.
Padahal banyak juga masyarakat yang belum tahu sebenarnya banyak museum yang belum terekspose yang menarik untuk di kunjungi.
“Seharusnya untuk menarik perhatian masyarakat , dari pihak museum itu harus mengadakan acara yang menarik sesuai dengan tema museum tersebut, karena apabila hanya melihat tanpa adanya audio visual yang menarik itu akan membuat kita jadi cepat bosan,” kata Olivia (21) salah seorang pengunjung di Taman Mini Indonesia Indah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman Mini Indonesia Indah kini memulai mencari cara untuk menarik minat masyarakat lewat gelaran
Gebyar Pesona Museum Nusantara, di Taman Mini Indonesia Indah Senin (12/10). Acara ini sendiri diprakarsai oleh Asosiasi Museum Indonesia Kawasan Taman Mini "Indonesia Indah" (AMIKA-TMII).
“Tujuan dari acara ini yaitu mencoba untuk mendekatkan museum dengan masyarakat. Cuma model yang diambil dari acara ini sedikit berbeda karena memberikan satu tekanan pada tiga hal, yaitu bisa dilihat, diraba, dirasakan,” kata Gunawan, Humas acara
Gebyar Pesona Museum Nusantara. Pameran ini tidak hanya menyajikan museum-museum yang ada di dalam TMII saja, tetapi ada juga pameran dari museum lain, contohnya museum tekstil. Ada sekitar 16 museum yang akan dipamerkan dalam acara ini.
Ada beberapa kegiatan yang hadirkan seperti workshop Tari Kecak dan Saman, mewarnai kartu pos, membuat cupcakes, sains show, demo membuat wayang suket, demo menjinakkan api, demo hewan melata, workshop broadcast, kaligrafi Islam, workshop seni ukir Asmat, batik tulis, dan warangka keris.
Serta berbagai acara lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan konsep museum konvensional. Acara ini diselenggarakan selama 3 hari, mulai dari 12-14 Oktober 2015.
Selain masing-masing stan museum menyuguhkan penampilan terbaiknya dengan tema seperti pesta ulang tahun meriah di luar ruangan, sepanjang jalur yang akan dilalui pengunjung juga akan dihias layaknya festival payung warna-warni.
Khusus hari ini, mengunjungi museum yang ada TMII digratiskan karena bertepatan dengan hari Museum Nasional yang pertama. Dalam acara penutupan nantinya akan ditampilkan
Operet van Museum. (utw/utw)