Pengantin Yordania Pilih Beri Makan Pengungsi

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2015 05:09 WIB
Tak ingin bermegah-megah sendiri dalam pesta pernikahan yang mewah, pasangan dari Amman, Yordania mengundang para pengungsi untuk ikut pesta.
Pengantin Yordania rayakan pernikahan dengan pengungsi
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak cara merayakan kebahagiaan. Pasangan pengantin baru Mutaz Mango dan Basma Omar, memilih merayakan kebahagiaan mereka dengan para pengungsi di ibukota Yordania, Amman.  

Keduanya bekerjasama dengan yayasan nirlaba Collateral Repair Project dan mengundang lebih dari 200 orang pengungsi untuk hadir di pesta pernikahan mereka.  

Dilansir laman Huffington Post, perayaan meriah yang digelar di King Ghazi Hotel itu berubah jadi perayaan yang menyentuh. Para pengungsi mendoakan pasangan itu agar selalu berbahagia dan tidak kekurangan materi. Tidak hanya itu, usai pesta, Mutaz dan Basma juga menyebarkan kupon makanan untuk para pengungsi.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami sangat bahagia bisa berbagi dengan mereka yang kurang beruntung,” kata Mutaz kepada Jordan Times. “Kebahagiaan tidak punya batasan,” tambahnya.  

Para pengungsi tersebut datang dari berbagai negara tetangga yang tengah berkonflik, termasuk Suriah, Irak, Palestina, Sudan, Somalia, Yemen dan Mesir. “Kekurangan makanan adalah problem utama para pengungsi. Apa yang dilakukan Mutaz dan Basma merupakan hal yang sangat istimewa. Mereka menunjukkan bahwa masih ada kemanusiaan di dunia ini,” kata Program Manager Collateral Repair Project Elena Habersky. 

Adapun Mutaz dan Basma bukanlah pasangan pertama yang melakukan hal mulia ini. Pada Agustus lalu, pasangan pengantin asal Turki juga melakukan hal serupa. Mereka pilih memberi makan pengungsi ketimbang menggelar pesta mewah.

Data PBB menyebutkan, hingga September 2015, 20 persen penduduk Yordania adalah pengungsi Suriah. Padahal, Yordania sendiri mengalami kesulitan mempertahankan level kesejahteraan pangan bagi penduduknya yang berjumlah 6,6 juta jiwa. Mutaz dan Basma sendiri mendapatkan ide setelah mendengar pemberitaan bahwa PBB memangkas bantuan makanan bagi para pengungsi di Yordania, menyusul berkurangnya dana sumbangan.    (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER