Jakarta, CNN Indonesia -- Di kota Whiteclay, Nebraska, Amerika Serikat, tercatat penjualan minuman keras jenis bir mencapai empat juta kaleng per tahun. Ironisnya, angka itu didapat hanya dari empat toko saja, yang berarti satu toko rata-rata menjual 1 juta kaleng bir per tahun.
Pelanggan terbesar berasal dari wilayah penampungan Suku Indian Pine Ridge, yang letaknya di seberang perbatasan South Dakota. Di sana, alkohol merajalela, padahal sudah ada aturan ketat yang melarang minuman keras.
Bahkan, di Whiteclay, wanita hamil juga tidak bebas dari alkohol. Anak-anak yang mereka kandung 'dipaksa' menjadi pecandu. Akibatnya, banyak anak-anak yang terlahir cacat. Jikapun mereka tidak cacat, penelitian mengungkap terdapat kandungan alkohol yang cukup tinggi dalam darah anak-anak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir laman Daily Mail, satu dari empat anak di komunitas penduduk asli Amerika itu, lahir dengan sindrom alkohol janin atau
fetal alcohol syndrome (FAS), yakni kondisi yang terjadi akibat paparan alkohol yang berelebihan selama masa kehamilan. FAS menyebabkan pertumbuhan terhambat, gangguan wajah, dan keterbelakangan mental.
Banyak juga anak yang mengalami hiperaktif atau memiliki gangguan perhatian, menderita ketidakmampuan belajar, dan tubuhnya terkadang lebih kecil dari anak-anak yang lain.
Nora Boesem, mantan perawat anak yang tinggal di kota tetangga, Newell, merawat 93 anak di Whiteclay dalam 15 tahun terakhir, mereka semua mengidap penyakit FAS. Boesem mengatakan kepada
Omaha News Herald, bahwa FAS membinasakan sebagian besar masyarakat di daerah penampungan. “Anda melihat populasi yang sangat, sangat terpengaruh oleh akohol di sana. Kondisi ini akan terus memburuk, kecuali terjadi sesuatu,” ujarnya.
Pine Ridge didiami oleh sekitar 40 ribu penduduk. Wilayah tersebut tengah berjuang melawan alkohol selama beberapa generasi, meskipun sebetulnya larangan alkohol sudah ada 1832.
Alkohol adalah masalah besar serius bagi suku Indian, Oglala Sioux. Menurut
News Herald, Suku Oglala Sioux menyadari adanya masalah yang disebabkan oleh alkohol dan telah melakukan upaya mengatasi hal tersebut.
Salah satu program adalah, mendidik kaum perempuan tentang konsekuensi minuman keras saat hamil.
Cara lain adalah seperti yang dilakukan Boesem dan suaminya Randy, yang kehilangan anak-anak mereka karena keguguran, akhirnya mereka mengadopsi enam anak dari Pine Ridge Indian Reservation.
Seorang anak laki-laki, Mark (3) terus menerus menjerit karena gangguan emosi. Anak lain, Dontae (13), lahir dengan tingkat alkohol dalam darah sebesar 0,185. Hal tersebut ironis karena angka itu berarti kandungan alkohol dalam darah Dontae, dua kali lebih tinggi dari batas legal mengemudi.
A.J (9) lahir saat usia kehamilan ibunya 25 minggu. Darahnya mengandung methamphetamine dan ganja, dan pergelangan tangan cacat. Saudara kembarnya meninggal saat dilahirkan.
Anak lain, Vincent (24), memiliki mental seperti anak usia enam tahun, dan telah berpindah-pindah ke 19 panti asuhan sebelum akhirnya dirawat oleh pasangan Boesem.
Pengembangan organ seorang anak terjadi di awal kehamilan ibu, sehingga semakin banyak alkohol yang mereka minum, semakin buruk hasil yang didapat.
(win/les)