Jakarta, CNN Indonesia -- Feses pertama bayi yang baru lahir dapat mengungkap apakah dia kelak memiliki masalah kecerdasan dan penalaran, berdasarkan temuan para peneliti.
Mereka mengatakan, tingkat kimia di dalam feses bisa mengungkapkan masalah yang bakal mereka hadapi ketika remaja.
Tingkat asam lemak etil ester (FAEE) yang tinggi ditemukan di mekonium, tinja pertama bayi yang baru lahir, dari ibu pengguna alkohol selama kehamilan mengingatkan para dokter bahwa seorang anak berisiko mengalami masalah kecerdasan dan penalaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tidak diobati, masalah tersebut bisa bertahan hingga masa remaja, kata tim peneliti dari Jack, Joseph and Morton Mandel School of Applies Sciences.
“Kami ingin melihat apakah ada hubungan antara tingkat FAEE dan perkembangan kognitif mereka selama masa kanak-kanak dan remaja, dan ternyata ada,” kata Meeyoung O. Min, profesor pemimpin utama penelitian.
“FAEE dapat berfungsi sebagai penanda paparan alkohol pada janin dan masalah perkembangan yang mungkin terjadi,” kata Min.
Penelitian ini adalah bagian dari studi Project Newborn, sebuah proyek penelitian longitudinal yang didanai oleh Institut Kesehatan Nasional untuk Penyalahgunaan Narkoba.
Studi mengikuti perkembangan fisik, sosial, dan kognitif bayi yang lahir dari ibu pengguna kokain, alkohol, dan obat-obatan lainnya, selama masa kehamilan mereka.
Project Newborn mempelajari hampir 400 anak-anak selama dua puluh tahun, sejak anak-anak tersebut dilahirkan pada pertengahan 1990-an.
Untuk studi ini, para ilmuwan menganalisis mekonium 216 subjek untuk meneliti tingkat FAEE. FAEE terdiri dari sekelompok produk metabolisme alkohol. Para ilmuwan meneliti etil miristat, etil oleat, etil linoleat, dan etil linolenate. Kemudian, mereka melakukan tes kecerdasan pada usia 9, 11, dan 15.
Mereka menyimpulkan, ada hubungan antara orang-orang dengan tingkat FAEE tinggi saat lahir dengan skor IQ yang rendah.
Temuan para peneliti ini diterbitkan dalam Jurnal Pediatrik pada April 2015. Ini adalah penelitian pertama yang memeriksa hubungan FAEE di mekonium dan perkembangan kognitif selama masa kanak-kanak dan remaja.
(win/mer)