Jakarta, CNN Indonesia -- Orangtua perokok ternyata bisa menurunkan risiko penyakit berbahaya pada anak-anak mereka. Disebutkan dalam sebuah studi baru, anak-anak dari orangtua perokok, baik saat mereka masih berada di dalam kandungan atau saat beranjak dewasa, mengalami peningkatan risiko fibrilasi atrium (AF), atau irama jantung yang tidak teratur, di kemudian hari.
Menurut Insitut Jantung, Paru, dan Darah Amerika Amerika Serikat, fibrilasi atrium menyebabkan ruang atas dan bawah jantung berhenti bekerja bersamaan. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko stroke, serta menyebabkan nyeri dada dan gagal jantung.
Merokok dikaitkan dengan pengembangan fibriliasi atrium, tapi hubungan dengan paparan rokok terhadap perokok pasif tidak diketahui, kata para peneliti dalam jurnal HeartRhythm seperti dilaporkan oleh
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami tidak dapat mengatakan bahwa asap rokok pasti menyebabkan fibrilasi atrium,” kata penulis senior Gregory Marcus, profesor dari Universitas California, San Francisco.” Dia mengatakan bahwa temuan ini masih perlu dikonfirmasi.
Menggunakan data dari sekitar 4.967 orang yang ambil bagian dalam studi berbasis internet tentang kesehatan jantung, para peneliti menganalisis paparan asap rokok terhadap perokok pasif terhadap kemungkinan mereka mengalami atrium fibrilasi.
Secara keseluruhan, sekitar 12 persen peserta melaporkan bahwa mereka mengalami fibrilasi atrium. Sebagian besar yang melaporkan kondisi tersebut berusia rata-rata sekitar 62 tahun. Para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi fibrilasi atrium.
Di antaranya, usia, jenis kelamin, ras, kondisi kesehatan lain, dan kebiasaan merokok serta minum minuman beralkohol.
Mereka menemukan bahwa orang-orang yang terpapar asap rokok di dalam rahim atau selama masa kanak-kanak, sekitar 40 persen lebih mungkin melaporkan fibrilasi atrium, dibandingkan mereka yang tidak terkena.
Cuno S.P.M. Uiterwaal dari Universitas Kedokteran Utrecht di Belanda mengatakan, penelitian seperti ini bertujuan melihat kemungkinan efek paparan asap rokok terhadap orang-orang di awal kehidupan, misalnya janin, dan anak-anak. “Asap rokok tidak hanya memiliki konsekuensi jangka pendek terhadap mereka, tapi juga jangka panjang.”
Oleh sebab itu, para peneliti mengatakan, mencegah paparan asap rokok di awal kehidupan seseorang adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko fibrilasi atrium.
(win/les)