Ibu: Anak Saya Tidak Gemuk!

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2015 13:08 WIB
Para ibu yang tidak menyadari masalah berat badan anak, justru mendorong terjadinya obesitas.
Ilustrasi anak makan. (thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Problem obesitas yang semakin banyak terjadi di kota-kota besar, belakangan ini, ternyata ada kaitannya dengan peran ibu. Alasannya, banyak diantara para ibu yang lebih menyadari obesitas pada diri mereka sendiri, daripada melihat obesitas pada anak mereka. Akibatnya, sikap tersebut bisa menghambat anak mendapatkan bantuan menurunkan berat badan, ujar para peneliti dari Irlandia.

Sekelompok tim peneliti dari Irlandia menganalisis data sampel nasional dari 8000 ibu dan anak mereka yang berusia sembilan tahun. Peneliti menemukan, sebagian besar para ibu lebih jujur dan akurat dalam menggambarkan berat badan mereka sendiri.

Namun, hanya 17 persen dari ibu yang memiliki anak obesitas mengakui bahwa anak mereka 'cukup' atau 'sangat' kelebihan berat badan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jika para ibu tidak melihat berat badan anak mereka sebagai masalah, mereka cenderung tidak mencari jalan keluar untuk mengatasi hal ini,” kata Kieran Dowd, dan rekan-rekan penelitian di Universitas Limerick, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Maka, dia melanjutkan, sangat mungkin jika kemudian berat badan anak terus bertambah dari waktu ke waktu, dari remaja sampai mereka menjadi dewasa. Imbasnya, problem obesitas.

Bagaimana orang tua melihat tubuh anak merupakan faktor yang relatif belum banyak dikaji dalam pengembangan obesitas.  Untuk menilai hubungan antara persepsi ibu terhadap berat badan mereka sendiri dan anak-anak mereka, peneliti melihat data studi nasional jangka panjang keluarga di Irlandia.

Baik ibu dan anak, berat dan tinggi badan mereka diukur secara objektif. Para ibu dalam analisis ini juga memperkirakan ukuran mereka sendiri dan anak mereka. Mereka juga menjawab pertanyaan tentang rentang skala berat badan, mulai dari cukup, sangat kurus, sedang, atau sangat gemuk.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood itu, Dowd melaporkan, persepsi ibu cukup akurat, dan mereka juga cenderung melebihkan tinggi badan mereka sekitar 0,5 centimeter. Selain itu, mereka kerap mengurangi berat badan mereka sebesar 1,4 kilogram.

Namun, dengan pengukuran objektif, sekitar satu persen ibu berada dalam kategori 'berat badan kurang', 47 persen dengan berat badan normal, 32 persen kelebihan berat badan, dan 20 persen obesitas.

Di antara anak laki-laki, 78 persen memiliki berat badan sehat, 17 persen kelebihan berat badan, dan lima persen mengalami obesitas. Sementara, di antara anak-anak perempuan, 70 persen memiliki berat badan sehat, 22 persen kelebihan berat badan, dan delapan persen obesitas.

Mayoritas ibu obesitas, 60 persen, dapat mengidentifikasi obesitas pada diri mereka dengan tepat. Sementara, hanya 17 persen ibu dari anak obesitas yang mengidentifikasi secara benar kategori berat badan anak mereka.

Ibu yang mengakui bahwa mereka kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin akurat dalam melihat berat badan anak mereka, dibandingkan ibu yang tidak benar dalam menilai kategori berat badan mereka sendiri.

Namun, akan berbahaya ketika ibu dari anak yang kelebihan berat badan jika mereka tidak melihat berat anaknya sebagai masalah. “Ini merupakan tantangan, sebab langkah pertama mengatasi masalah kesehatan adalah mengakui keberadaan masalah itu,” kata Duncan, peneliti kesehatan populasi di Universitas New York.

“Orang tua harus ingat, mereka adalah penjaga gerbang kesehatan anak, termasuk apakah mereka membeli makanan sehat atau tidak sehat anak mereka,” kata Duncan.

(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER