Studi: Antioksidan bisa Menambah Penyebaran Kanker Kulit

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 18:05 WIB
Selama ini masyarakat menganggap antioksidan dapat membantu melawan kanker. Namun, studi baru justru menemukan hasil sebaliknya.
Ilustrasi buah berry yang kaya antioksidan. (CNN Indonesia internet/ liz west/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Antioksidan yang selama ini dianggap membantu melawan kanker, sebaliknya bisa mempercepat penyebaran kanker kulit. Tapi, itu hanya berlaku pada mereka yang sudah mengidap kanker, bukan pada orang sehat.

Penemuan mengejutkan ini dilaporkan dalam sebuah studi baru yang dilakukan oleh Institut Pusat Kedokteran Anak di Universitas Southwestern, Texas, Amerika Serikat.

Temuan ini seharusnya tidak mematahkan semangat orang-orang sehat untuk mengonsumsi makanan kaya antioksidan. Namun, mereka yang sudah mengidap kanker, sebaiknya berhati-hati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Masyarakat mengklaim bahwa jika orang sehat mengonsumsi antioksidan, maka Anda akan lebih sehat dan hidup lebih lama,” kata Sean Morrison, direktur pusat penelitian seperti dilaporkan oleh NY Daily News.

Untuk penelitian kanker kulit, yang dilakukan selama dua tahun, Morrison mentransplantasi melanoma dari manusia ke tikus. Dan rupanya, antioksidan, yang juga diberikan ke tikus, justru meningkatkan metastasis, atau penyebaran, sel-sel kanker pada hewan pengerat tersebut.

“Sel-sel kanker mengalami stres oksidatif yang tinggi. Jadi, jika Anda memberikan antioksidan pada sel-sel tersebut, mereka akan lebih cepart berkembang,” kata Morrison.

Ketika para dokter merawat beberapa pasien kanker dalam sebuah uji klinis terpisah, dan menghentikan pemberian dosis tinggi antioksidan, peneliti menemukan pembuktian pada laporan tersebut.

“Dan titik di mana sel-sel kanker bermetastasis atau menyebar adalah titik di mana Anda tidak lagi dapat menyembuhkan kanker dengan pembedahan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Morrison menekankan bahwa studi ini dilakukan pada tikus dengan kanker. Oleh karena itu, hal ini seharusnya tidak memiliki hubungan pada pola makan orang yang sehat.

Antioksidan ditemukan dalam makanan seperti acar, blueberry, cranberry, teh hijau, dan gooseberry, dan makanan tersebut menetralisis molekul yang rusak. Makanan ini dianggap memiliki khasiat menyembuhkan sejumlah penyakit, termasuk penyakit mata dan alzheimer.

“Kami tidak menyarankan orang-orang untuk tidak mengonsumsi makanan sehat atau tidak makan bayam, buah-buahan, dan sayuran,” kata Morrison.

“Ada perbedaan antara mengonsumsi makanan yang sehat dan memakan pil dengan dosis besar antioksidan.”

(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER