Rahasia Kelezatan Daging Tuna

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 11:33 WIB
Tuna dari perairan dalam yang bersuhu dingin lebih tinggi lemaknya, akibatnya rasanya pun lebih gurih.
Ilustrasi ikan tuna. (Justin Sullivan/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi penggemar ikah, rasa daging tuna pada umumnya sudah dianggap lezat. Dengan tekstur yang kenyal dan segar bila dimakan mentah, tuna menjadi jenis ikan yang difavoritkan banyak orang, terutama pecinta sushi. Kelezatan itu datang dari lemak ikan Tuna.

"Tuna itu semakin berlemak semakin bagus," kata Riki Maulana, Sous Chef Rasa Restaurant Intercontinental Hotel MidPlaza Jakarta kepada CNN Indonesia, beberapa waktu lalu. "Pengaruhnya ada di taste, semakin banyak lemak teksturnya semakin lembut, dan rasanya semakin nikmat lebih rich.”

Indonesia merupakan salah satu penghasil tuna terbesar di dunia. Tuna di Indonesia banyak berada di perairan dalam Indonesia Timur, seperti di Laut Makassar, Laut Sulawesi, Laut Arafuru, dan Laut Banda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuna yang ada di Indonesia salah satunya terdiri dari tuna besar seperti yellowfin tuna, albacore, dan big eye tuna. Jenis-jenis tuna itu hidup di daerah perairan khatulistiwa yang hangat.

Sedangkan jenis tuna besar lainnya seperti bluefin hidup di daerah perairan sejuk hingga dingin.

Tuna yang hidup berbeda suhu perairan tersebut juga memiliki kandungan lemak yang tak sama, dan berpengaruh dengan rasa keduanya.

"Bluefin itu sudah sedikit dan kalaupun ada mahal sekali. Kandungan lemak lebih banyak di bluefin karena hidupnya di perairan dingin sehingga butuh lemak yang banyak. Akhirnya rasanya menjadi lebih gurih." kata Riki.

Lemak dalam ikan tuna banyak mengandung manfaat. Berdasarkan rilis Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan tentang Ikan Tuna Indonesia, kandungan protein tuna berkisar 22,6 hingga 26,2 gram per 100 gram. Lemak yang dikandung tuna tergolong rendah yaitu 0,2 hingga 2,7 gram per 100 gram.

Ikan tuna juga memiliki kandungan gizi lainnya yang bermanfaat bagi tubuh seperti kalsium, fosfor, besi, sodium, vitamin A (retinol), serta vitamin B (thiamin, riboflavon, dan niasin).

Agar kandungan gizi dan rasanya tetap terjaga, daging ikan tuna perlu diperhatikan aspek penyimpanannya. Bila tidak terjaga, bakteri akan sangat mudah berkembang biak.

Menurut Riki, tempat penyimpanan daging tuna sebelum dipotong haruslah higienis dengan suhu lingkungan di bawah lima derajat Celsius. Hal ini untuk menghambat perkembangan bakteri.

Sedangkan bila ingin dipotong, maka daging tuna sebaiknya dikonsumsi langsung sesaat setelah terpotong. Bila ingin disimpan, Riki menyarankan untuk dimasak terlebih dahulu. (end/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER