Jakarta, CNN Indonesia -- Harga yang Anda bayarkan untuk menu salmon steak di restoran, bisa jadi terlalu tinggi. Alasannya karena jenis salmon tersebut kemungkinan besar lebih murah dari apa yang tertera di menu.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat oleh organisasi non-profit Oceana, menemukan bahwa salmon yang selama ini ada di pasaran, seringkali salah label. Dengan kata lain, salmon liar yang harganya jauh lebih murah, bisa jadi dilabeli sebagai salmon Chinook, yang harganya tinggi.
Melansir laman Independent, para peneliti menemukan bahwa 43 persen salmon yang diuji salah diberi label. Contoh paling umum adalah ketika salmon liar dijual sebagai salmon Chinook, yang hanya bisa ditangkap di musim tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ironisnya, kesalahan dalam pemberian label salmon itu terus berlanjut hingga ke jaringan restoran, dimana konsumen terpaksa membayar harga yang jauh lebih tinggi untuk salmon yang mereka santap. Hasil studi menemukan, kesalahan label itu menyebabkan harga makanan meningkat hingga 67 persen, yang kemudian dibebankan pada konsumen.
Para peneliti mengatakan, tingkat kesalahan label terjadi karena regulasi buruk pasar makanan laut global.
“Setelah memasuki pasar makanan laut global, kesalahan banyak terjadi. Selama perjalanan tersebut, informasi tentang ikan akan menjadi kacau. Apakah ikan salmon tersebut dibudidayakan atau dia hidup bebas di alam dan menjadi komoditi ilegal, begitu juga dengan bagaimana cara ikan tersebut ditangkap," tulis peneliti Oceana.
“Gagal melacak informasi kunci tersebut dari seluruh rantai pemasok berkontribusi tinggi pada tingginya penipuan makanan laut.”
Para peneliti mengatakan, konsumen di seluruh dunia harus mendesak adanya informasi yang benar untuk boga bahari.
“Transparansi dalam rantai pemasok makanan laut adalah satu-satunya cara untuk mengetahui jenis ikan yang mereka makan, apakah dibudidayakan atau liar, serta di mana dan bagaimana ikan ditangkap,” kata mereka.
(win/les)