Menikmati Menu Vegetarian Bintang Lima, Harga Seikhlasnya
Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Minggu, 01 Nov 2015 09:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi vegetarian dan memilih tidak mengonsumsi daging maupun ikan, hanya mengonsumsi sayuran, saat ini menjadi gaya hidup yang sudah mulai dilirik banyak orang. Mereka menilai cara ini bisa membuat badan lebih sehat dan kualitas hidup lebih baik.
Bagi para vegetarian, mungkin cukup sulit untuk menemukan makanan-makanan vegetarian di restoran yang ada di Jakarta. Orang-orang yang ingin menyicipi gaya hidup ini pun cukup sulit melakukannya karena masih sedikit restoran yang menawarkan menu vegetarian.
Tapi, jangan khawatir, pada perayaan International Meatless Day yang jatuh pada 22 November nanti, para vegetarian bisa makan sepuasnya di Dapoer Divine - A Good Karma Dining dengan konsep pop up dining.
Dapoer Divine hanya buka pada tanggal 25 November 2015 pukul 11.30 sampai pukul 18.00 WIB di Lobo Restaurant, Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.
Haseena Bharata selaku duta dari The Sadhu Vaswani Center Jakarta yang menggagas kegiatan ini mengatakan, selain memperkenalkan gaya hidup vegetarian, kegiatan ini juga membawa misi amal. "Hasil dari ini akan kami sumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia," kata Haseena.
Harga Seikhlasnya
Pengunjung yang menyantap makanan di pop dining ini pun diperbolehkan membayar makanan yang mereka santap seikhlas hati mereka karena Dapoer Divine tidak mematok harga tertentu dari menu yang mereka tawarkan.
"Tapi itu tidak menurunkan kualitas makanan kami. Kualitasnya tetap makanan restoran bintang lima. Harganya, dermawannya masing-masing saja, bill-nya pasti berbeda nantinya," ujar Haseena.
Setidaknya ada 11 menu yang akan disajikan oleh Dapoer Divine. Menu-menu ini akan dimasak secara istimewa oleh chef Petty Elliot, yang bekerja sama dengan chef dari Lobo Restaurant, Jordi Bernus, dan chef dari Ritz Carlton sendiri, yaitu Rudolph Blattler.
Ada lima macam makanan pembuka, empat makanan utama, dan dua makanan penutup yang bisa Anda pilih dan cicipi.
Mau menu pembuka dengan tiga sensasi berbeda, Anda bisa memilih Trio of Bisques yang terdiri dari Vegetable Soto buatan Petty Elliot, Gazpacho buatan Jordi Bernus, dan Shitake Mushroom buatan Rudolph Blatter.
Kuah soto yang dibuat Petty dibuat dari kaldu sayuran. Rasanya segar. Berpadu dengan lembutnya potongan tahu dan rasa khas daun bawang serta bawang goreng. Gazpacho buatan Jordi Bernus memiliki rasa yang unik. Berbeda dengan soto yang disajikan hangat, Gazpacho merupakan sup dingin yang terbuat dari tomat, almond, paprika, dan bawang bombay. Cita rasanya sedikit asam. Untuk sup shitake mushroom, Rudolph Blatter membuatnya menjadi krim sup dengan foam di atasnya. Rasanya sedikit krimi dan gurih, rasa jamur shitakenya pun sangat kuat.
Anda juga bisa mencoba makanan lainnya, yaitu Roasted Artichoke Salad, Sundried Tomato and Pine Nut buatan Rudolph Blatter. Artichoke panggang disajikan bersama tomat segar yang dikeringkan dengan cahaya matahari serta kacang pinus. Rasanya sedikit gurih dan asam dengan tambahan rasa manis dari kacang pinus.
Menu Italia Rasa Manado
Untuk makanan utama, ada empat menu yang bisa menjadi pilihan, yaitu fetucini ala Manado, nasi goreng, pizza, dan risoto ala Manado. Semuanya punya keistimewaan masing-masing.
Petty Elliot mengawinkan fetucini dengan sambal woku belanga khas Manado yang diberi nama Fettucine with Woku Blanga Sauce. Makanan ini dibuat dari homemade pasta panjang pipih dengan saus woku belanga yang terbuat dari tomat, bawang, jahe, kunyit, sereh, kemangi dan jeruk nipis. Rasanya seperti menikmati fetucini saus bolognese, tapi lebih berbumbu dan tanpa daging cincang tentunya.
Ada juga Manadonese Style Risotto with Vegetables and Basil Oil. Nasi Italia--Risotto dimasak dengan rempah-rempah, labu, dan daun basil, mirip dengan bubur manado. Rasanya sedikit gurih dan creamy seperti menikmati risoto pada umumnya. Tapi kesan bubur Manado juga sangat kuat.
Satu lagi hasil olahan tangan Petty, yaitu Fried Rice with Ginger Flower, Vegetables, Crispy Tempe and Sambal. Nasi goreng dimasak dengan bumbu kecombrang, potongan buncis dan wortel. Dilengkapi dengan potogan tempe tipis yang gurih dan sambal matah dengan daun sereh yang pedas. Rasa nasi goreng Petty begitu unik. Penggunaan kecombrang membuat rasa segar di beberapa gigitan. Rasa khas bunga kecombrang yang wangi.
Kalau Anda suka makanan yang kebarat-baratan, Anda juga bisa memilih Quattro Vegetable Pizza buatan Jordi Bernus. Pizza tipis dengan lelehan keju, saus pesto dari daun basil dan kacang pinus halus, terong, serta brokoli memiliki cita rasa sayur yang begitu kuat. Brokolinya pun masih renyah.
Sedangkan untuk makanan penutup, ada dua menu yang bisa Anda pilih, yaitu tiramisu dan bubur sumsum. Semuanya dimasak sesuai pakem vegetarian, tak menggunakan telur maupun bahan lainnya yang dihindari vegetarian.
Deconstructed Tiramisu buatan Jordi Bernus rasanya tak boleh dilewatkan. Sesuai dengan namanya, tiramisu ini bahannya masih terpisah-pisah. Rasa keju mascarpone dan krim susu yang manisnya pas dipadukan dengan es krim kopi dan almond di atasnya dan taburan remah kue serta palm sugar dengan beberapa kopi yang dibuat seperti gel, lumer dalam mulut.
Tapi, bubur sumsum karya Petty pun tak kalah nikmat. Ia menyajikannya dalam bentuk fine dining dan menyebutnya Coconut Panna Cotta a la Indonesia. Bubur sumsum yang terbuat dari tepung beras dan santan lengkap dengan saus gula arennya, meski tanpa biji salak. Ditambah taburan kacang mete yang tersaji dalam sebuah gelas kerucut yang biasa digunakan untuk cocktail. Manisnya gula aren dan gurihnya bubur sumsum membaur di mulut.
Pop up dining dari Dapoer Divine ini rencananya akan diadakan secara rutin, minimal satu tahun sekali setiap International Meatless Day. Lokasinya akan berpindah-pindah, bisa di restoran, hotel restaurant, bisa juga di pinggir jalan.
Untuk tahun ini, Petty Elliot bertindak selaku official chef. Namun, tidak menutup kemungkinan Dapoer Divine menggandeng chef lainnya.
"Kemungkinan kami akan panjang dengan chef Petty. Tapi tidak menutup kemungkinan akan menambah chef lainnya," kata Haseena. (les)
Bagi para vegetarian, mungkin cukup sulit untuk menemukan makanan-makanan vegetarian di restoran yang ada di Jakarta. Orang-orang yang ingin menyicipi gaya hidup ini pun cukup sulit melakukannya karena masih sedikit restoran yang menawarkan menu vegetarian.
Tapi, jangan khawatir, pada perayaan International Meatless Day yang jatuh pada 22 November nanti, para vegetarian bisa makan sepuasnya di Dapoer Divine - A Good Karma Dining dengan konsep pop up dining.
 Menu makanan vegetarian Dapoer Divine (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung yang menyantap makanan di pop dining ini pun diperbolehkan membayar makanan yang mereka santap seikhlas hati mereka karena Dapoer Divine tidak mematok harga tertentu dari menu yang mereka tawarkan.
"Tapi itu tidak menurunkan kualitas makanan kami. Kualitasnya tetap makanan restoran bintang lima. Harganya, dermawannya masing-masing saja, bill-nya pasti berbeda nantinya," ujar Haseena.
Setidaknya ada 11 menu yang akan disajikan oleh Dapoer Divine. Menu-menu ini akan dimasak secara istimewa oleh chef Petty Elliot, yang bekerja sama dengan chef dari Lobo Restaurant, Jordi Bernus, dan chef dari Ritz Carlton sendiri, yaitu Rudolph Blattler.
Ada lima macam makanan pembuka, empat makanan utama, dan dua makanan penutup yang bisa Anda pilih dan cicipi.
Mau menu pembuka dengan tiga sensasi berbeda, Anda bisa memilih Trio of Bisques yang terdiri dari Vegetable Soto buatan Petty Elliot, Gazpacho buatan Jordi Bernus, dan Shitake Mushroom buatan Rudolph Blatter.
 Menu makanan vegetarian Dapoer Divine (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Anda juga bisa mencoba makanan lainnya, yaitu Roasted Artichoke Salad, Sundried Tomato and Pine Nut buatan Rudolph Blatter. Artichoke panggang disajikan bersama tomat segar yang dikeringkan dengan cahaya matahari serta kacang pinus. Rasanya sedikit gurih dan asam dengan tambahan rasa manis dari kacang pinus.
Menu Italia Rasa Manado
 Menu makanan vegetarian Dapoer Divine (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Petty Elliot mengawinkan fetucini dengan sambal woku belanga khas Manado yang diberi nama Fettucine with Woku Blanga Sauce. Makanan ini dibuat dari homemade pasta panjang pipih dengan saus woku belanga yang terbuat dari tomat, bawang, jahe, kunyit, sereh, kemangi dan jeruk nipis. Rasanya seperti menikmati fetucini saus bolognese, tapi lebih berbumbu dan tanpa daging cincang tentunya.
Ada juga Manadonese Style Risotto with Vegetables and Basil Oil. Nasi Italia--Risotto dimasak dengan rempah-rempah, labu, dan daun basil, mirip dengan bubur manado. Rasanya sedikit gurih dan creamy seperti menikmati risoto pada umumnya. Tapi kesan bubur Manado juga sangat kuat.
Satu lagi hasil olahan tangan Petty, yaitu Fried Rice with Ginger Flower, Vegetables, Crispy Tempe and Sambal. Nasi goreng dimasak dengan bumbu kecombrang, potongan buncis dan wortel. Dilengkapi dengan potogan tempe tipis yang gurih dan sambal matah dengan daun sereh yang pedas. Rasa nasi goreng Petty begitu unik. Penggunaan kecombrang membuat rasa segar di beberapa gigitan. Rasa khas bunga kecombrang yang wangi.
Kalau Anda suka makanan yang kebarat-baratan, Anda juga bisa memilih Quattro Vegetable Pizza buatan Jordi Bernus. Pizza tipis dengan lelehan keju, saus pesto dari daun basil dan kacang pinus halus, terong, serta brokoli memiliki cita rasa sayur yang begitu kuat. Brokolinya pun masih renyah.
Sedangkan untuk makanan penutup, ada dua menu yang bisa Anda pilih, yaitu tiramisu dan bubur sumsum. Semuanya dimasak sesuai pakem vegetarian, tak menggunakan telur maupun bahan lainnya yang dihindari vegetarian.
Deconstructed Tiramisu buatan Jordi Bernus rasanya tak boleh dilewatkan. Sesuai dengan namanya, tiramisu ini bahannya masih terpisah-pisah. Rasa keju mascarpone dan krim susu yang manisnya pas dipadukan dengan es krim kopi dan almond di atasnya dan taburan remah kue serta palm sugar dengan beberapa kopi yang dibuat seperti gel, lumer dalam mulut.
Tapi, bubur sumsum karya Petty pun tak kalah nikmat. Ia menyajikannya dalam bentuk fine dining dan menyebutnya Coconut Panna Cotta a la Indonesia. Bubur sumsum yang terbuat dari tepung beras dan santan lengkap dengan saus gula arennya, meski tanpa biji salak. Ditambah taburan kacang mete yang tersaji dalam sebuah gelas kerucut yang biasa digunakan untuk cocktail. Manisnya gula aren dan gurihnya bubur sumsum membaur di mulut.
Pop up dining dari Dapoer Divine ini rencananya akan diadakan secara rutin, minimal satu tahun sekali setiap International Meatless Day. Lokasinya akan berpindah-pindah, bisa di restoran, hotel restaurant, bisa juga di pinggir jalan.
Untuk tahun ini, Petty Elliot bertindak selaku official chef. Namun, tidak menutup kemungkinan Dapoer Divine menggandeng chef lainnya.
"Kemungkinan kami akan panjang dengan chef Petty. Tapi tidak menutup kemungkinan akan menambah chef lainnya," kata Haseena. (les)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER