Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar dua pekan lalu, bubur sumsum khas Indonesia mendunia melalui Frankfurt Book Fair (FBF) 2015. Bubur racikan tangan
chef Petty Elliot itu laris manis diserbu para pengunjung.
Petty mengemas bubur sumsum dengan sangat cantik. Ia menyimpannya dalam sebuah gelas kecil cantik. Namanya pun ia ubah menjadi
Coconut Panna Cotta ala Indonesia.
Tidak seperti
panna cotta pada umumnya yang menggunakan gelatin,
coconut panna cotta ini merupakan bubur sumsum otentik asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNN Indonesia mendapat kesempatan untuk mencicipi makanan yang sempat menjadi primadona di FBF 2015 kemarin. Dalam jamuan makan di sebuah hotel di kawasan Jakarta, hidangan ini mendarat di meja makan sebagai hidangan penutup.
Bubur sumsum buatan Petty benar-benar seperti naik kelas. Ia mengemasnya dalam bentuk
fine dining. Bubur sumsum lengkap dengan saus gula aren, meski tanpa biji salak, ditambah taburan kacang mete, tersaji dalam sebuah gelas kerucut yang biasa digunakan untuk
cocktail. Baru melihatnya saja sudah menggugah selera. Penampilan bubur sumsum itu sungguh sangat berubah di tangan Petty.
Kendati naik kelas, rasa bubur sumsum itu tidak berubah. Rasa khas bubur sumsum yang dibuat sedikit asin berpadu dengan manisnya gula aren yang sangat pas. Gurihnya potongan kacang mete yang dipanggang terlebih dahulu, juga menambah cita rasa dan menambah tekstur bubur sumsum Petty.
Yang sedikit berbeda adalah tekstur bubur yang lebih 'ringan' dibandingkan bubur sumsum pada umumnya. Petty mengaku sengaja mengurangi sedikit adonannya untuk mendapatkan efek yang berbeda.
"Takaran tepung berasnya saya kurangi sedikit. Satu liter santan, cuma 100 gram tepung berasnya biar lebih
light," kata Petty.
Petty mengemas bubur sumsum menjadi sajian
fine dining. Terbukti cara itulah yang bisa memukau banyak lidah di Jerman ketika mencicipinya.
Salah satu orang yang kepincut bubur sumsum Petty bernama Heide Mross, warga asli Jerman. Ia begitu jatuh cinta pada jajanan khas Indonesia itu.
"Kini saya punya
dessert favorit terbaru setelah
creme brulee. Bahkan sekarang saya akan lebih memilih bubur sumsum karena enak dan lebih sehat," kata Heide ketika mengunjungi FBF 2015 dikutip dari website kemendikbud.co.id.
Selain bubur sumsum, kala itu Petty juga menyajikan tiga makanan kecil lainnya yang mempunyai satu benang merah, terbuat dari kelapa. Ada dadar gulung, es krim kelapa, dan
chocolate truffle yang dibalut dengan kelapa segar.
"
It's good. Responsnya bagus banget," ujar Petty.
(win/win)