Makanan Penyebab Obesitas pada Anak

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2015 16:54 WIB
Semakin banyak anak-anak yang mengidap kegemukan dan obesitas akibat kurangnya pengawasan atau kontrol konsumsi makanan.
Ilustrasi anak makan kue (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di seluruh dunia, tingkat obesitas anak meningkat. Di Amerika Serikat, 31 persen anak-anak mengalami kegemukan atau obesitas. Angka di Eropa bahkan lebih tinggi, mencapai 40 persen. Bahkan di wilayah dimana obesitas bukan menjadi masalah besar, pelan-pelan jadi masalah yang semakin meningkat. 

Kecenderungan itu, tak diragukan lagi, disebabkan oleh apa yang dikonsumsi oleh anak maupun remaja. 

Penasaran mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, para peneliti dari Duke National University, Singapura, melihat lebih dekat jenis-jenis makanan yang selama ini dihubungkan sebagai penyebab kegemukan dan obesitas anak. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memakai Avon Longitudinal Study of Parents and Children, yang mencatat indeks diet dan massa tubuh (BMI) sekitar 4500 anak di Inggris pada 1990, para ilmuwan melacak apa yang dimakan oleh anak-anak, dan apa yang terjadi pada tubuh anak selama tiga tahun. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan BMI anak-anak generasi 2000an.

Yang mereka temukan jadi bukti meyakinkan bahwa makanan tertentu mungkin saja penyebab obesitas pada anak.  

Anak-anak yang teratur makan keripik kentang cenderung mengalami kenaikan berat badan tertinggi. “Kami menemukan bahwa keripik kentang merupakan salah satu makanan yang paling menyebabkan obesitas anak-anak muda,” kata peneliti, seperti dilaporkan oleh Independent. 

Mereka melanjutkan, “Keripik kentang mengandung energi sangat tingi, dan memiliki indeks kenyang yang rendah, tapi mereka umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan.”

Kentang goreng, ayam goreng, daging olahan, mentega, juga punya dampak yang buruk. Belum lagi  tambahan dari makanan-makanan itu, misalnya makanan penutup manis serta minuman manis. 

Makanan yang dimasak dengan minyak, baik dengan cara digoreng, ditumis, atau dipanggang, juga dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Namun, Erick Finkelstein, pengajar di Fakultas Kesehatan, Universitas Duke, mengatakan, bukan berarti makanan yang memiliki lebih banyak kalori bisa menyebabkan kelebihan berat badan.

“Ada makanan, misalnya kentang, yang tidak buruk bagi kesehatan karena mengisi perut Anda,” katanya. Tapi, dia melanjutkan, ketika Anda mengubahnya jadi kentang goreng dan keripik kentang, dia bisa menyebabkan pertambahan berat badan.

Sudah sejak lama para peneliti mempelajari, mengapa beberapa makanan lebih mengeyangkan daripada yang lain. Studi pada 1996 menemukan, makanan berlemak, secara mengejutkan cenderung kurang membuat kenyang. 

Sementara, makanan padat berkabohidrat dan protein justru sebaliknya. Dalam buku Fat Detection, dijelaskan bahwa lemak lebih padat energi, tapi tidak lebih membuat kenyang. 

Finkelstein menambahkan bahwa kalori yang berasal dari cairan juga merupakan masalah. Sebab minuman berkalori bersifat kurang mengenyangkan dibanding makanan padat. Dengan kata lain, soda dan minuman manis lain dua kali lipat berbahaya.

“Realitasnya adalah, anak-anak yang kelebihan berat badan, hampir pasti menjadi orang dewasa obesitas,” kata Finkelstein. “Apapun yang terjadi ketika anak-anak, hampir selalu tidak dapat diubah.” 
(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER