Rancang Liburan Akhir Tahun di Indie Travel Mart 2015
Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 15:23 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi komodo (Adhi Rachdian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk kedua kalinya, Indie Travel Mart (ITM) digelar di Jakarta. Pameran wisata yang menawarkan destinasi-destinasi dalam negeri ini berlangsung pada 12-14 November di Cilandak Town Square, Jakarta. Nama Indie dipilih karena melambangkan independensi para operator perjalanan yang terlibat dalam event ini. Pasalnya, semua operator perjalanan dalam acara ini merupakan bisnis perorangan, usaha kecil mikro, dan sangat berbeda dengan agen perjalanan besar.
Acara ini pertama kali diinisiasi oleh Triptrus.com, sebuah wadah berupa marketplace yang selama ini menjadi penghubung antara para traveler dengan penyedia jasa perjalanan indie tersebut. CEO TripTrus.com Brahmantya Sakti mengatakan dengan adanya event ini diharapkan para operator perjalanan yang membuka wisata di daerah bisa semakin berkembang dan membawa dampak baik dari hal tersebut.
"ITM ini sebagai panggungnya operator perjalanan supaya masyarakat dan pemerintah aware kalau industri ini sangat besar dan akan bergulir seperti bola salju. Produk yang ditonjolkan adalah wisata di daerah," ujar Brahmantya dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Kementerian Pariwisata, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ITM 2015, akan ada 50 operator perjalanan dari seluruh Indonesia yang juga menawarkan paket perjalanan dari seluruh daerah wisata di Indonesia. Bahkan banyak destinasi wisata baru yang sebelumnya tidak diketahui banyak orang, misalnya saja seperti Kepulauan Kei di Maluku Tenggara.
"Ada beberapa yang akan ditonjolkan, seperti wisata Kepulauan Kei. Ada operator lokalnya yang langsung datang dan ada diskon. Ada juga Wakatobi, Kawah Ijen, Baluran, Pahawang, sampau Pulau Komodo," ujar Brahmantya.
Harga yang ditawarkan pun beragam. Tergantung lokasi tempat wisata dan paket perjalanan yang ditawarkan, seperti transportasi, penginapan, dan konsumsi. Brahmantya menyebutkan dari yang nilainya ratusan ribu hingga jutaan rupiah pun bisa ditemukan di ITM 2015.
"Untuk 100 ribuan ada yang ke Kepulauan Seribu. Yang paling mahal sejauh ini masih Raja Ampat, bisa sekitar Rp 5 juta," kata dia.
Raja Ampat (Thinkstock/Velvetfish)
Awal mula munculnya ITM ini sebenarnya didasari oleh sebuah keprihatinan. Dari sekian banyak pameran wisata yang ada di Indonesia, sepertinya sangat jarang yang menawarkan paket perjalanan di dalam negeri.
Lagi-lagi Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, atau Vietnam yang ramai ditawarkan. Atau bahkan perjalanan ke Eropa yang membutuhkan biaya hingga puluhan juta rupiah. Padahal, Indonesia dengan 17 ribu pulaunya punya potensi wisata yang tidak kalah dibandingkan negara-negata tersebut. Atau mungkin lebih baik. Sampai saat ini saja sudah ada 3 ribu lokasi wisata di Indonesia yang bisa didatangi wisatawan.
Menyadari potensi tersebut, ITM ini pun digelar sekaligus untuk memajukan industri wisata lokal yang dikelola oleh dan untuk masyarakat lokal. "Jangan sampai wisata di dalam negeri dikuasai oleh orang asing, seperti yang sudah terjadi di beberapa daerah," ujar Brahmantya.
Dukungan Pemerintah
Sempat berjalan sendiri para ITM 2014 lalu, akhirnya tahun ini ITM didukung oleh Kementerian Pariwisata. Sadar punya target kunjungan wisatawan yang tinggi, Kementerian Pariwisata pun mulai melakukan berbagai usaha untuk mencapainya, termasuk dengan mendukung terselenggaranya event operator perjalanan indie tersebut.
Pulau Komodo (Thinkstock)
Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Tazbir mengatakan, di era digital ini perkembangan operator perjalanan yang menjual destinasi di daerah memang tidak bisa dibendung lagi. Cara terbaik adalah dengan bekerja sama membangun potensi wisata di tanah air.
"Ini realitas, mereka sudah membuat pertumbuhan dengan membuat paket perjalanan dan mendapat respons. Banyak daerah baru yang belum dijual massal tapi mereka sudah mulai duluan," ujar Tazbir. "Idealnya pemerintah memberi dukungan dan tentunya ada aspek pembinaan juga."
Senada dengan Tazbir, Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Putu Ngurah menekankan pameran ini menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata dinnusantara di tengah maraknya promosi wisata luar negeri yang semakin bersaing.
"Kita tidak boleh mencegah orang keluar tapi setidaknya kita mengurangi. Menulis dan menjual ini salah satu hal yang luar biasa. Mudah-mudahan Pesona Indonesia akan berkibar di nusantara dan Wonderful Indonesia diketahui di dunia," kata Putu. (les/les)